Sukses

Korea Utara Dilanda Banjir, Seribu Rumah Rusak dan 5 Ribu Warga Dievakuasi

Korea Utara dilanda banjir, lebih dari 1.000 rumah rusak dan sekitar 5.000 orang dievakuasi.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 1.000 rumah rusak dan sekitar 5.000 orang dievakuasi setelah banjir melanda Korea Utara.

Dikutip dari laman BBC, Senin (9/8/2021) Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah meminta militer negaranya untuk melakukan pekerjaan bantuan di daerah-daerah yang baru-baru ini dilanda hujan lebat, menurut laporan media pemerintah negara tersebut, KCNA.

Langkah itu dilakukan di tengah kekhawatiran atas krisis ekonomi dan kekurangan pangan.

Korea Utara juga telah melihat kerusakan pada lahan pertanian. Pada Juni 2021, Kim Jong-un mengatakan bahwa negara itu menghadapi situasi pangan yang "tegang".

Dia juga menyebut sektor pertanian gagal memenuhi target gandumnya karena bencana topan 2020 lalu, yang menyebabkan banjir, dan itu akan sangat bergantung pada kondisi panen tahun ini.

Rekaman dari KCTV menunjukkan rumah-rumah yang tampak terendam banjir hingga atap mereka, serta jembatan dan rel kereta api yang rusak di provinsi timur Hamgyong Selatan.

Dikatakan juga sekitar 17 kilometer jalan dan jembatan di Korea Utara telah rusak.

Laporan itu juga mengatakan ada "ratusan hektar lahan pertanian" yang terendam atau hilang saat tanggul sungai runtuh, demikian menurut kantor berita AFP.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Hujan Lebat Diperkirakan Akan Terjad di Korea Utara Sampai 10 Agustus

Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa mengadakan pertemuan untuk membahas pemulihan dari bencana banjir, menurut laporan KCNA.

Kim Jong-un tidak menghadiri pertemuan itu, tetapi pejabat partai menyampaikan pesannya bahwa militer harus menyediakan pasokan yang diperlukan di wilayah tersebut, kata KCNA.

Hujan lebat diperkirakan akan berlangsung di Korea Utara hingga 10 Agustus mendatang, dengan wilayah timur diperkirakan akan terkena hujan deras, menurut badan meteorologi negara itu.

Selain bencana banjir dan kekurangan pangan, Korea Utara juga sedang berjuang di bawah sanksi internasional, yang diberlakukan karena program nuklirnya.

Negara itu juga telah menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran COVID-19, yang menyebabkan perdagangan dengan China - yang diandalkan Korea Utara untuk bahan makanan, pupuk, dan bahan bakar - terdampak.

Korea Utara menderita kelaparan nasional pada tahun 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet menyebabkan bantuan penting terhenti. Jumlah total kematian akibat kelaparan pada saat itu tidak diketahui, tetapi perkiraan berkisar hingga tiga juta.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19