Liputan6.com, Bandar Seri Begawan - Brunei Darussalam tidak menemukan Kasus COVID-19 selama 1 tahun terakhir. Namun kini, Brunei memberlakukan pembatasan ketat setelah kembali menemukan kasus lokal COVID-19.
Dikutip dari AFP, Senin (9/8/2021), Kementerian Kesehatan Brunei Darussalam mengatakan bahwa ditemukan 7 infeksi lokal COVID-19 baru - membuat pemerintah menutup semua tempat ibadah dan menunda acara sosial selama dua pekan.
"Klaster ini diyakini kemungkinan telah terpapar salah satu kasus impor di Brunei," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Acara yang menimbulkan keramaian juga dibatasi untuk kelompok yang terdiri dari 30 orang selama periode ini. Sekolah-sekolah di Brunei Darussalam juga telah beralih ke kelas online dan restoran dilarang menyajikan makan di tempat.
Diketahui bahwa Brunei Darussalam sebagian besar berhasil mencegah lonjakan Virus Corona COVID-19, dengan hanya mencatat tiga kematian sejak awal pandemi.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Brunei Juga Laporkan Tambahan Kasus Impor COVID-19
Lebih dari setengah dari 347 infeksi COVID-19 di negara itu merupakan kasus impor, dengan pengendalian perbatasan yang ketat dan tindakan karantina menjaga penyebaran virus tetap terkendali.
Lima dari infeksi lokal pertama di Brunei pada Mei 2020 lalu terkait dengan pusat pemantauan virus yang dikelola pemerintah.
Sumber infeksi untuk dua kasus lainnya tidak dapat diidentifikasi, tambah Kementerian Kessehatan Brunei.
Brunei juga mengungkap ada kasus impor COVID-19 tambahan pada Sabtu (7/8) yang dialami oleh seorang pria yang tiba dari Timur Tengah melalui Malaysia pada 30 Juli sebelum mengalami gejala.
Selain berhasil mencegah lonjakan COVID-19, Brunei juga terus meningkatkan proses vaksinasinya, dengan hampir 32 persen dari 450.000 warganya sudah mendapatkan setidaknya satu suntikan.
Advertisement