Liputan6.com, New York City - Media pemerintah China menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai ancaman bagi kedamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Komentar dari China muncul setelah AS mengirim kapal dan pesawat militer ke area laut tersebut.
China menilai langkah AS sebagai provokasi.
Advertisement
Baca Juga
Diplomat China di PBB, Dai Bing, menyebut AS tidak punya kualifikasi untuk membuat komentar-komentar terkait isu Laut China Selatan, demikian laporan Global Times, Selasa (10/8/2021).
Dai Bing juga menuding AS berusaha membuat pertikaian di negara-negara kawasan. China menyorot kapal USS Benfold milik AS secara ilegal melanggar perairan wilayah China, yakni Xisha.
Lebih lanjut, China berkata AS tak bergabung di konvensi hukum laut interasional (UNCLOS), tetapi mengintervensi isu ini.
"Negara itu tak punya kredibilitas pada isu-isu maritim," ujar Dai Bing.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
China Juga Tolak Hasil Putusan Internasional
Pihak China dan AS mendebatkan isu ini di Dewan Keamanan PBB. China menuduh keterlibatan AS bersifat politik.
Dai Bing berkata China menentang argumen-argumen AS di Dewan Keamanan PBB yang dianggap bukan tempat yang tepat untuk membahas isu ini.
Ia juga membawa-bawa ASEAN dengan berkata China dan ASEAN mempertahankan stabilitas di Laut China Selatan, dan semua negara menikmati kebebasan bernavigasi dan penerbangan berdasarkan hukum internasional.
Sebetulnya, Mahkamah Arbitrase telah memutuskan bahwa klaim China di Laut China Selatan tidaklah legal. Perkara ini dibawa Filipina ke dunia internasional dan dimenangkan Filipina.
China lantas menolak putusan tersebut.
Advertisement