Sukses

15 Agustus 1945: Negara Sekutu Rayakan Kemenangan atas Jepang dalam PD II

Jepang telah menyerah kepada Sekutu setelah hampir enam tahun berperang dalam Perang Dunia II, menandai perayaan kemenangan negara Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Liputan6.com, London - Sejarah mencatat Jepang telah menyerah kepada Sekutu setelah hampir enam tahun berperang dalam Perang Dunia II.

Ada kegembiraan dan perayaan di seluruh dunia dan 15 Agustus telah dinyatakan sebagai Hari Kemenangan atas Jepang, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (15/8/2021).

Berakhirnya perang ditandai dengan libur dua hari di Inggris, Amerika Serikat dan Australia.

Setelah berhari-hari rumor dan spekulasi, Presiden AS Harry S Truman menyampaikan kabar baik pada konferensi pers di Gedung Putih pada 19.00 14 Agustus 1945.

Dia mengatakan Pemerintah Jepang telah setuju untuk sepenuhnya mematuhi deklarasi Potsdam yang menuntut penyerahan tanpa syarat Jepang.

Panglima Tertinggi Jenderal Douglas MacArthur akan menerima penyerahan resmi Jepang, yang pengaturannya segera dilakukan.

Kemudian, dalam sebuah pidato di depan orang banyak yang berkumpul di luar Gedung Putih, Presiden Truman mengatakan: "Ini adalah hari yang telah kita tunggu-tunggu sejak Pearl Harbor. Ini adalah hari ketika Fasisme akhirnya mati, seperti yang selalu kita ketahui."

Namun dia memperingatkan bahwa tugas menciptakan perdamaian abadi masih terbentang di depan.

Pada tengah malam, Perdana Menteri Inggris Clement Atlee mengkonfirmasi berita tersebut dalam sebuah siaran yang mengatakan, "Musuh terakhir kita telah dilumpuhkan."

Dia mengucapkan terima kasih kepada sekutu Inggris, di Dominion Australia dan Selandia Baru, India, Burma, semua negara yang diduduki oleh Jepang dan Uni Soviet.

Tapi terima kasih khusus ditujukan kepada Amerika Serikat "tanpa upaya luar biasa (AS), perang di Timur mungkin masih akan berlangsung bertahun-tahun".

Hari itu bertepatan dengan pembukaan kenegaraan Parlemen yang dimeriahkan dengan parade kemenangan.

Ribuan orang menerjang hujan untuk menyaksikan Raja George VI dan ratu berkendara di Mall dengan kereta terbuka.

Pada malam harinya, Raja berbicara kepada bangsa dan Kekaisaran dalam siaran dari ruang kerjanya di Istana Buckingham pada 21.00.

"Hati kami penuh dengan luapan kegembiraan, seperti Anda sendiri. Namun tidak ada satu pun dari kami yang telah mengalami perang yang mengerikan ini yang tidak menyadari bahwa kami akan merasakan konsekuensi yang tak terhindarkan lama setelah kami semua melupakan kegembiraan kami hari ini."

Keluarga Kerajaan menyambut orang banyak yang bersorak-sorai dari balkon Istana. Putri Elizabeth dan Putri Margaret kemudian berbaur dengan kerumunan di luar Istana.

Bangunan bersejarah di seluruh London diterangi lampu sorot dan kerumunan orang memadati jalan-jalan di setiap kota sambil berteriak, bernyanyi, menari, menyalakan api unggun, dan menyalakan kembang api.

Tapi tidak ada perayaan di Jepang - dalam siaran radio pertamanya, Kaisar Hirohito menyalahkan penggunaan "bom baru dan paling kejam" --merujuk pada bom atom yang digunakan di Hiroshima dan Nagasaki dan berujung pada menyerahnya Jepang.

"Jika kita terus berjuang, itu tidak hanya akan mengakibatkan kehancuran bangsa Jepang, tetapi juga akan menyebabkan kepunahan total peradaban manusia."

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

VJ Day

Sekutu telah menyampaikan ultimatum kepada Jepang untuk menyerah pada tanggal 28 Juli 1945.

Ketika ini diabaikan, AS menjatuhkan dua bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus dan Nagasaki pada 9 Agustus, hari ketika pasukan Soviet menyerbu Manchuria.

Sekutu merayakan kemenangan atas Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945, meskipun pemerintahan Jepang di bawah Jenderal Koiso Kuniaki tidak secara resmi menyerah dengan dokumen yang ditandatangani sampai 2 September.

Kedua tanggal tersebut dikenal sebagai VJ Day.