Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyorot kondisi vaksinasi Virus Corona yang tidak setara di dunia. Menurutnya, ini bisa berdampak pada pemulihan global dari pandemi COVID-19.
"Walaupun dunia telah menyuntikan lebih dari 4,5 miliar vaksin, namun masih berpusat vaksinasi atau kepemilikan vaksinnya di negara-negara maju," jelas Menlu Retno dalam acara Congress of Indonesian Diaspora, Sabtu (14/8/2021).Â
Advertisement
Menlu Retno berkata negara kawasan Amerika Utara dan Eropa memvaksin 87 persen hingga 91 persen warganya. Sementara, kawasan ASEAN baru 27,97 persen.
Di Afrika lebih mencemaskan lagi, yakni 5,46 persen.
"Kita lihat data WHO, rata-rata 104 dosis diberikan per 100 orang di negara maju yang berarti melebihi jumlah populasinya, sementara 29 negara berpenghasilan rendah rata-rata hanya memiliki 2 dosis vaksin per 100 orang,"Â terang Menlu Retno.
Indonesia saat ini merupakan co-chairs dari COVAX Advance Market Commitment Engagement Group yang mengurus akses vaksin. Menlu Retno berjanji akan memperjuangkan akses vaksin setara ke negara-negara di dunia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia Duduki Peringkat 10 Vaksin COVID-19 Terbanyak Sedunia
Indonesia saat ini berada dalam 10 besar penyuntikan dosis vaksin COVID-19 terbanyak secara global.
Seperti tercantum dalam laman Our World In Data yang menyampaikan update terbaru dosis vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan hingga 12 Agustus 2021.
Dalam data yang selalu diperbarui setiap hari tersebut, Indonesia berada di urutan 10. Sedangkan, 9 negara lainnya secara berurutan dari yang tertinggi hingga terendah adalah:Â
-China 1,83 miliar dosis vaksin COVID-19.
-India 523,67 juta dosis per 11 Agustus 2021.
-Amerika Serikat 353,86 juta dosis.
-Brasil 160,06 juta dosis.
-Jepang 108,18 juta dosis.
-Jerman 96,85 juta dosis.
-United Kingdom 87,18 juta dosis per 11 Agustus 2021.
-Turki 81,44 juta dosis.
-Prancis 79,29 juta dosis per 11 Agustus 2021.
-Indonesia 79,05 juta dosis
Â
Advertisement