Sukses

Kuasai Kabul, Taliban Duduki Istana Kepresidenan Afghanistan

Taliban telah memasuki istana kepresidenan Afghanistan.

Liputan6.com, Kabul - Taliban telah memasuki istana kepresidenan Afghanistan dan menguasainya, menurut dua komandan senior kelompok militan tersebut di Kabul. 

Diketahui, Taliban memasuki wilayah Kabul pada Minggu (15/8) waktu setempat.

Stasiun televisi Al Jazeera kemudian menunjukkan cuplikan terkait keberadaan Taliban di istana kepresidenan, dengan puluhan anggota bersenjatanya.

Taliban juga mengatakan mereka telah menguasai sebagian besar distrik di sekitar pinggiran ibu kota, seperti dikutip dari laman Nikkei Asia, Senin (16/8/2021).

Laporan stasiun televisi lokal Afghanistan, 1TV menyebutkan bahwa beberapa ledakan terdengar di Kabul, yang sebagian besar sepi pada hari sebelumnya.

Laporan itu juga menyebut ada tembakan terdengar di dekat bandara, di mana diplomat asing, pejabat dan warga Afghanistan lainnya tengah berusaha meninggalkan negara itu.

Kelompok bantuan Darurat mengatakan 80 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit di Kabul, yang telah memenuhi kapasitas, dan membatasi masuknya orang-orang dengan luka yang tidak serius.

Sementara itu, dalam sebuah postingan di Facebook, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyatakan telah meninggalkan negara itu untuk menghindari pertumpahan darah dan bentrokan dengan Taliban yang akan membahayakan jutaan penduduk Kabul.

Namun, Presiden Ghani tidak menyebut di mana keberadaannya saat ini.

Seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyebut Presiden Ghani telah pergi ke Tajikistan.

Dalam keterangan terpisah, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan lokasi Presiden Ghani tidak diketahui dan Taliban mengatakan sedang memeriksa keberadaannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

AS Bergegas Pulangkan Pejabat Kedutaan di Afghanistan

Para diplomat Amerika Serikat telah dipulangkan dari kkedutaan mereka di Afghanistan.

Kedutaan Besar AS mengatakan dalam peringatan keamanannya bahwa "situasi keamanan di Kabul berubah dengan cepat" termasuk di bandara.

Kedutaan AS juga menyebut ada laporan yang mengatakan bahwa bandara telah diserang.

Namun, dua sumber yang mengetahui situasi di bandara Kabul tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.

"Taliban telah mencapai Kabul dari semua sisi", kata seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afghanistan kepada kantor berita Reuters.

Sebelumnya, pada Minggu (15/8), pejabat menteri dalam negeri pemerintah Afghanistan, Abdul Sattar Mirzakawal, mengatakan kekuasaan akan diserahkan kepada pemerintahan transisi.

"Tidak akan ada serangan di kota, disepakati bahwa akan ada penyerahan damai," ujarnya.

Namun, dua pejabat Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa tidak akan ada pemerintahan transisi. Kelompok tersebut mengatakan sebelumnya bahwa mereka sedang menunggu pemerintah untuk menyerah secara damai.

"Kami meyakinkan orang-orang, khususnya di kota Kabul, bahwa harta benda mereka, kehidupan mereka aman," kata juru bicara Taliban, Suhail Shaheen kepada BBC, yang juga menyebut transfer kekuasaan diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari.

Banyak jalan-jalan di Kabul tersendat oleh mobil dan orang-orang berusaha untuk bergegas pulang atau mencapai bandara, menurut penduduk setempat.

"Beberapa orang meninggalkan kunci mereka di dalam mobil dan mulai berjalan ke bandara," kata seorang warga kepada Reuters. 

Sejauh ini, belum diketahui jelas arah Presiden Ghani atau bagaimana tepatnya kekuasaan akan ditransfer menyusul serangan kilat Taliban dalam beberapa pekan terakhir di seluruh Afghanistan.

Kemajuan Taliban terjadi begitu cepat ketika penarikan tentara AS dan pasukan asing lainnya di negara itu.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19