Liputan6.com, Jakarta - Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan bahwa warga Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban ke negara-negara tetangga bisa pergi ke Eropa, jika mereka tidak mendapatkan bantuan kemanusiaan yang memadai.
Hal itu Merkel sampaikan ketika berbicara kepada wartawan, usai menghadiri pembicaraan dengan para menteri mengenai rencana untuk mengevakuasi ribuan warga Afghanistan yang menjadi tanggung jawab Jerman, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga
Merkel juga menyebut jatuhnya Kabul ke tangan Taliban merupakan perkembangan yang pahit.
Advertisement
"Sejak penarikan pasukan asing dari Afghanistan, kami harus mengawasi Taliban, dengan kecepatan mereka yang luar biasa, dalam menguasai provinsi demi provinsi, kota demi kota, di seluruh negeri," kata Merkel.
"Ini adalah perkembangan yang benar-benar pahit: Pahit, dramatis dan mengerikan, terutama bagi orang-orang di Afghanistan," imbuhnya.
Jerman membuka perbatasannya enam tahun lalu untuk lebih dari 1 juta migran, terutama warga Suriah dan Irak, yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan - sebuah langkah berani yang menuai pujian terhadapi Merkel.
"Kita perlu mengetahui bahwa orang-orang yang memiliki kekhawatiran besar, meskipun mereka tidak bekerja dengan lembaga-lembaga Jerman, seharusnya memiliki tempat tinggal yang aman di negara-negara tetangga Afghanistan," jelas Merkel.
"Kita seharusnya tidak mengulangi kesalahan masa lalu ketika kita tidak memberikan dana yang cukup untuk UNHCR dan program bantuan lainnya dan orang-orang meninggalkan Yordania dan Lebanon menuju Eropa," pungkasnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jerman Serukan Upaya Evakuasi Sebanyak Mungkin Warga Afghanistan
Merkel sebelumnya mengatakan pada pertemuan tertutup partai CDU, bahwa mereka yang membutuhkan evakuasi termasuk 2.500 staf pendukung Afghanistan serta aktivis hak asasi manusia, pengacara, dan lainnya yang dianggap pemerintah berisiko jika mereka tetap berada di negara itu - secara total, ada 10.000 orang.
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan bahwa negaranya juga berusaha untuk mengevakuasi sebanyak mungkin orang yang berisiko, menambahkan bahwa sekutu NATO telah salah menilai situasi ketika mereka mengira pasukan pemerintah Afghanistan dapat menahan Taliban tanpa bantuan.
"Kami ingin membawa sebanyak mungkin orang ke luar negeri secepat mungkin," kata Maas kepada wartawan di luar kantor Kementerian Luar Negeri Jerman, dalam sambutan yang diserukan oleh Menteri Keuangan Olaf Scholz.
"Tujuannya adalah jembatan udara untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang di sana. Komunitas internasional sekarang harus berdiri bersama untuk mendukung negara-negara tetangga Afghanistan. Sebuah gerakan pengungsi besar-besaran akan segera dimulai," imbuh Scholz.
Advertisement