Sukses

Alat Militer AS Ketinggalan di Afghanistan, Kini Jadi Milik Taliban

Gedung Putih masih belum tahu berapa banyak alat militer yang tertinggal.

Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat tidak memprediksi bahwa Taliban bisa begitu cepat merebut ibu kota Afghanistan, Kabul. Sebelumnya, Presiden Joe Biden juga yakin situasi tak akan separah ini. 

Ketika Taliban datang ke Kabul, pemerintah AS pun buru-buru melaksanakan evakuasi warganya di Afghanistan. Peralatan militer pun banyak yang tertinggal.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengakui adanya peralatan militer yang tertinggal. Pihak Gedung Putih juga belum tahu posisi alat-alat itu. 

"Kami tidak memiliki gambaran utuh ke mana hilangnya setiap materi barang pertahanan," ujar Jake Sullivan dalam konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (17/8) waktu setempat.

"Tentunya cukup banyak yang jatuh ke tangan Taliban," ia mengakui.

Sullivan pun belum bisa membahas kemungkinan dikembalikannya alat-alat pertahanan itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kejadian di Bandara

Sullivan juga mengaku sedih melihat kondisi kacau di bandara Kabul saat evakuasi. Menurutnya, ini adalah pilihan berat yang harus diambil Presiden Biden.

"Kita juga manusia," ujarnya, "dan ini adalah hal yang berat. Tak ada keraguan tentang itu."

Kondisi bandara di Kabul rusuh ketika warga Afghanistan mengejar pesawat evakuasi AS. Ada pula yang nekat naik ke sisi pesawat sampai jatuh dari langit.

Jake Sullivan merupakan Penasihat Keamanan Nasional Termuda dalam pemerintahan AS selama setengah abad terakhir. Usianya masih 44 tahun