Liputan6.com, Singapura - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris sempat menyindir aksi Tiongkok di Laut China Selatan pada pidatonya di Singapura, Selasa (24/8/2021). Tindakan China dinilai sepihak dan mengabaikan aturan internasional.Â
Setelah mengecam China, Kamala berkata tak ingin negara-negara ASEAN berada di posisi dilematis untuk memihak-mihak negara tertentu.Â
Advertisement
"Saya harus memperjelas jalinan kami di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik tidaklah melawan negara mana pun atau dirancang untuk membuat pihak mana pun memilih antara negara," ujar Kamala Harris.Â
"Namun, jalinan kita adalah memajukan visi optimistis yang kami miliki untuk partisipasi dan kemitraan di kawasan ini," lanjut Kamala.
Ungkapan terkait memilih antara Washington atau Beijing sebetulnya pernah dikatakan juga oleh tuan rumah, yakni Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Ia berkata bahwa sangat sulit bagi Singapura dan banyak negara lain jika harus memilih antara dua negara tersebut.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bahas Myanmar
Di sela-sela pidatonya, Wapres Kamala Harris turut menyinggung isu yang terjadi di Myanmar. Hingga kini, militer masih berkuasa setelah merebut kekuasaan, nasib Aung San Suu Kyi juga masih belum jelas.Â
"Saya harus mengatakan sesuatu tentang Burma. Amerika Serikat sangatlah resah dengan kudeta militer di Burma," kata Kamala.
Ia juga berkata mengecam kampanye kekerasan yang terjadi. Kamala mengajak negara-negara Indo-Pasifik untuk menyelesaikan masalah di Myanmar.
Selain itu, Kamala Harris juga menekankan pentingnya bagi AS untuk bekerja sama dengan ASEAN. Kamala menyebut "ASEAN tetap sebagai hal sentral di arsitektur kawasan."
Advertisement