Sukses

Studi Ini Kuak Ular Laut Berbisa Mengira Penyelam Sebagai Pasangannya

Ular laut jantan yang berbisa sering kali mendekati penyelam karena mengira mereka adalah pasagannya, terutama saat musim kawin.

Liputan6.com, Jakarta - Ular laut jenis zaitun atau olive sea yang sangat berbisa diketahui dapat “menyerang” penyelam. Namun hal itu merupakan salah kaprah dari binatang tersebut yang mengira si penyelam adalah pasangannya, lalu mendekati sebagai bagian dari pendekatan. Demikian menurut temuan studi terbaru.

Dilansir dari laman CNN, Kamis (26/8/2021), penyelam melaporkan secara berkala interaksi ular laut, termasuk mengejar, mengigit. Namun alasan binatang itu melakukannya belum diketahui sebelumnya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa ular laut jantan mungkin mengira penyelam adalah saingan potensial atau pasangan mereka. Sementara itu, ular laut betina mengira mereka mungkin adalah tempat persembunyian.

Studi tersebut menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh rekan penulis Tim Lynch yang menggambarkan pertemuan antara ular laut zaitun di Great Barrier Reef, Australia, dari 1994-1995.

Di 74 dari 158 pertemuan, ular laut mendekati Lynch, dan lebih sering terjadi ketika musim kawin bulan Mei-Agustus.

Pada periode ini, ular laut jantan akan mencari ular laut betina dan segera merayu setelah menemukannya, kata rekan penulis Rick Shine, profesor ilmu biologi di Macquarie University, Sydney, kepada CNN.

Sebagian besar ular laut jantan akan menjulurkan lidah mereka ke tubuh betina untuk memeriksa bahan kimia yang ada di kulit si betina. Selain itu, untuk memastikan bahwa betina itu adalah spesies dan jenis kelamin yang tepat untuknya, tambah Shine.

"Kemudian menyelaraskan tubuhnya (ulat laut jantan) dengan tubuh ular laut betina, mungkin membungkus gulungan di sekelilingnya (ular laut betina) untuk menahannya di tempat, sehingga ular laut jantan dapat memposisikan diri untuk bereproduksi," kata Shine. "Tapi betina sering tidak tertarik, jadi mereka menjauh dan bersembunyi di karang."

Menurut penelitian tersebut, ular laut jantan lebih sering mendekati penyelam, terutama selama musim kawin.

Dalam beberapa kasus, ular laut jantan akan menjulurkan lidah mereka pada penyelam. Dan dalam 13 kasus, mereka menyerang penyelam. Ular laut jantan menyerang penyelam setelah gagal merayu betina atau mereka menganggap penyelam sebagai saingan.

Sedangkan ular laut betina akan mulai menyerang setelah mereka dikejar oleh ular jantan, atau setelah berinteraksi dengan penyelam sebelum ular jantan hilang dari pandangannya.

Dalam 3 kasus ini, ular laut jantan melingkar di sekitar sirip penyelam, yang biasanya mereka lakukan selama masa pacaran antar ular laut lain.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tetap Tenang Adalah Kunci

"Seperti anjing, ular kebanyakan bergantung pada aroma, bukan penglihatan, untuk mengetahui apa yang terjadi di dunia di sekitar mereka," kata Shine, yang menjelaskan bahwa mereka menggunakan ujung lidah mereka untuk menangkap isyarat aroma yang kemudian mereka analisis dengan organ tertentu yang terletak di langit-langit mulut mereka.

Karena hanya bergantung pada aroma, ular laut mungkin merasa sulit mengidentifikasi bentuk di bawah air, menurut penelitian sebelumnya.

Ulat laut yang besar berpotensi mematikan bagi manusia, ujar Shine.

"Ular raksasa yang meluncur ke arah Anda dan mulai memeriksa Anda dapat mengancam nyawa, bahkan jika ular tersebut tidak mencoba mengigit Anda," tambahnya.

"Panik itu mematikan."

Tim menyarankan agar penyelam tetap diam dan membiarkan ular laut menyelidiki mereka menggunakan lidahnya.

"Studi kami menunjukkan bahwa tetap tenang adalah kuncinya. Ular itu tidak menyerang Anda," kata Shine kepada CNN. "Ia hanya berpikir bahwa kamu mungkin seekor ular betina. Dan begitu ia tau Anda bukan pasangannya, ia akan mengembara untuk mencari cinta di tempat lain."

 

Reporter: Ielyfia Prasetio