Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu (25/8/2021), bersama Dirjen Hukum dan Perjanjian Intermasional (HPI), Dr. Iur. Damos Dumoli Agusman, serta Dirjen Protokol dan Konsuler, Andy Rachmianto, menyelenggarakan webinar diskusi yang membahas tentang peran diplomat perempuan dalam perlindungan WNI di luar negeri.
"Dengan tingginya jumlah perempuan Indonesia yang bermigrasi ke luar negeri, peran diplomat perempuan mutlak dibutuhkan. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri telah dan akan terus menempatkan diplomat perempuan di negara-negara di masa isu perlindungan menjadi prioritas khusus," kata staf Ahli Bidang Sosbud dan PMILN/Koordinator Pokja PUG, Siti Nugraha Mauludiah dalam webinar tersebut.
Baca Juga
Siti Mauludiah juga menyebut, bahwa diplomasi perlindungan tidak terhenti karena pandemi, justru sangat relevan dibanding sebelumnya.
Advertisement
Ia juga menyampaikan, bahwa pengaruh kesetaraan gender tentunya ada dalam upaya perlindungan.
"Di mana pada kenyataannya, perlindungan WNI melibatkan begitu banyak diplomat perempuan di pusat dan perwakilan RI, dan juga jumlah perempuan Indonesia yang bermigrasi ke luar negeri yang relatif lebih tinggi dibanding laki-laki," imbuh Siti Mauludiah.
Di tingkat ASEAN, Indonesia telah menjadi "champion"Â dalam mendorong peran perempuan dalam mediasi dan negosiasi perdamaian di kawasan.
"Terlepas dari capaian-capaian para diplomat perempuan yang telah diraih, masih dibutuhkan perbaikan yang berkesinambungan guna menciptakan enabling environtment, untuk para diplomat perempuan, karena di saat yang bersamaan, mereka adalah perempuan - mengandung, ibu menyusui, bagian dalam keluarga atau orang tua tunggal," pungkasnya.
Selanjutnya, Dirjen HPIÂ Dr. Iur. Damos Agusman, juga mengungkapkan pengamatannya, terkait kelebihan diplomat perempuan dalam bertugas di HPI.
"Dipomat perempuan itu sangat detail, dia mengetahui berbagai sudut, seperti norma-norma, kemudian apa yang harus diperjuangankan. Sifat diplomat perempuan di HPI itu adalah selalu menonjol pemihakannya kepada hak kelompok rentan," bebernya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diskusi yang Diharapkan Bisa Menanggalkan Stereotype
Siti Mauludiah mengatakan, penyelenggaraan webinar peran diplomat perempuan dalam perlindungan WNI di luar negeri ini adalah sebuah kolaborasi yang sangat baik, antara dua direktorat jenderal yang sangat erat dengan diplomasi perlindungan -Â Dirjen Hukum dan Perjanjian Intermasional (HPI), Dr. IUR. Damos Dumoli A, serta Dirjen Protokol dan Konsuler, Andy Rachmianto sebagai koordinator upaya perlindungan WNI di luar negeri.
"Kolaborasi webinar ini selain untuk memberikan gambaran konkrit mengenai peranan perempuan dalam upaya perlindungan WNI di luar negeri, juga diharapkan dapat membantu menanggalkan stereotype dominasi gender tertentu terkait diplomasi perlindungan WNI," katanya.
Selanjutnya, Siti Mauludiah menyampaikan, webinar ini juga diharapkan bisa membuka wawasan terkait signifikansi peran dalam kontribusi diplomat perempuan pada capaian diplomasi perlindungan WNI.
"Webinar ini juga mendiskusikan tantangan yang dihadapi diplomat perempuan dalam pelaksanaan tugasnya," jelas Siti Mauludiah.
Advertisement