Sukses

Bagaimana Rasanya Terinfeksi COVID-19 Setelah Vaksinasi Lengkap? Ini Ceritanya

Tiga orang ini membagikan pengalaman mereka setelah terpapar COVID-19 meski sudah mendapat vaksinasi Virus Corona jenis itu lengkap dua dosis.

Liputan6.com, London - Ternyata, bagi mereka yang telah menerima vaksinasi Virus Corona COVID-19 penuh sekalipun, terinfeksi tetap berdampak besar pada kesehatan dan kehidupan sehari-hari.

Hal itu diketahui dari hasil wawancara tim The Guardian ketika jumlah infeksi COVID-19 di Inggris meningkat. Tiga orang berusia 20-an, 40-an, dan 50-an dan telah divaksinasi lengkap yang menjadi narasumber.

Melansir dari The Guardian, Kamis (26/8/2021), inilah 3 cerita mereka yang terinfeksi COVID-19 meskipun sudah divaksinasi penuh:

1. Clare Jenkins

Clare Jenkins (44) yang menetap di Cambourne, Cambridgeshire, tertular COVID-19 bulan Agustus setelah putrinya yang berusia 13 tahun terinfeksi di sebuah pesta.

"Kami berempat isolasi di rumah ketika hasil tes dia (putrinya) positif dan kami semua negatif sampai masa isolasinya selesai, tetapi 4 hari kemudian suami saya mulai mengalami gejala dan hasil tesnya positif 2 hari kemudian. Sementara saya masih negatif, tapi 2 hari kemudian saya pun positif."

Clare, yang memiliki riwayat penyakit kronis dan lebih berisiko, telah divaksinasi penuh sejak April. Suaminya pun demikian.

"Benar-benar mengejutkan ketika kami jatuh sakit. Suami saya (terdampak) jauh lebih buruk karena COVID-19 daripada saya. Kami benar-benar khawatir dengannya untuk sementara waktu – ia menunjukkan gejala yang sangat buruk selama 10 hari."

"Kami harus membatalkan satu-satunya lliburan yang kami rencanakan tahun ini – 2 minggu di Cornwall – yang telah sangat kami nantikan setelah 12 bulan terakhir yang intens. Saya pun seharusnya ikut maraton London dan itu (COVID-19) telah sangat menghancurkan rencana saya."

Clare pun mengaku bersyukur telah menerima vaksinasi lengkap. Ia tak dapat membayangkan betapa buruknya masa itu jika mereka tidak divaksinasi penuh. Meskipun, mereka harus melewatkan liburan keluarga yang menyenangkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

2. Simon Price

Simon Price (54), seorang pegawai pemerintah daerah dari Abingdon, Oxfordshire, mengira ia tertular COVID-19 ketika menghadiri pertandingan semifinal Euro antara Inggris dan Denmark di stadion Wembley bulan Juli lalu.

“Saya telah bekerja secara dengan sangat-sangat serius dari rumah dan memiliki sedikit kebanggan tersendiri karena sangat berhati-hati untuk melindungi keluarga sejak awal pandemi. Wembley adalah satu-satunya tempat yang pernah saya kunjungi selain toko dan kantor pada beberapa kesempatan bulan Juni. Saya pun juga tidak bersosialisasi.

Simon mengatakan bahwa pada 9 Juli, 2 hari setelah pertandingan, ia dinyatakan positif COVID-19. Ia menyebutkan saat pertandingan berlangsung, antar-penonton tak diterapkan jaga jarak sosial yang ketat. Meskipun ia mengenakan masker, tetapi mungkin hanya 1 dari 100 orang yang melakukannya.

Beberapa hari setelah pertandingan, Simon yang telah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap menyadari gejalanya dan dinyatakan positif. Simon diisolasi dari istrinya di rumah mereka.

"Kami tidur di kamar yang terpisah selama 3 minggu dan untungnya istri saya tetap negatif. Saya telah divaksinasi 2 kali dan saya yakin itu membantu meminimalkan gejala. Saya mengalami gejala flu yang parah dari biasa, meskipun saya tidak enak badan selama 2 atau 3 hari dan indra perasa saya belum kembali 100%."

Meski infeksi COVID-19 Simon tidak terlalu parah, ia menjual keanggotaan Wembley (klub stasiun) dan memutuskan untuk tidak akan ke sana lagi. Ia pun sangat membatasi diri dari orang lain, hanya bertemu 1 teman untuk berjalan-jalan dengan anjing dan makan di pub sesekali. Simon berharap dapat kembali bergaul dengan orang-orang dan berpergian.

Tidak lupa, Simon selalu mengingatkan siapapun untuk vaksinasi COVID-19.

3 dari 3 halaman

3. Hannah McGuire

Hannah McGuire (28) yang menetap di London, pergi ke festival Wilderness di Oxfordshire pada awal Agustus dengan teman-temannya, dan tinggal di sana hari Kamis hingga Senin.

"Kami menunjukkan surat vaksinasi atau bukti tes negatif COVID-19 untuk masuk. Beberapa dari kami dinyatakan positif seminggu setelah festival, meskipun telah divaksinasi penuh, termasuk saya. Dan kami tahu orang yang hadir yang juga positif, meskipun festival mengiming-imingi COVID-19-secure."

Hannah telah vaksinasi COVID-19 lengkap pada awal Juni. Mula-mula terinfeksi, ia mengira itu adalah keracunan makanan.

Hannah, seorang manajer proyek real estate, tidak yakin bersosialisasi di acara massal adalah tindakan yang bijaksana ketika COVID-19 Varian Delta sedang menyebar dengan cepat. Ia pun menyatakan bahkan di luar ruangan sekalipun, dengan banyak orang bersamaan, resiko terinfeksi COVID-19 tetap ada.

"Kami semua masih muda, dan tidak ada dari akmi yang sakit parah, tetapi sekali lagi, kami mungkin telah melakukan kontak dengan orang-orang yang lebih rentan. Saya senang kami pergi (ke festival) karena kami sudah lama tidak melakukan apa-apa. Kami akan pergi ke festival lain di London akhir pekan ini, sekarang, kami telah terinfeksi dan pulih darinya (COVID-19)."

 

Reporter: Ielyfia Prasetio