Sukses

Pemimpin Dunia Suarakan Kecaman soal Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul Afghanistan

Pemimpin negara-negara di dunia menyampaikan kecaman mereka atas bom bunuh diri di luar Bandara Kabul, yang menewaskan puluhan orang, termasuk tentara AS.

Liputan6.com, Jakarta - Bom bunuh diri terjadi di luar bandara Kabul pada Kamis (26/8), dan menewaskan 13 tentara Amerika Serikat dan puluhan warga Afghanistan.

Sejumlah pemimpin negara-negara di dunia menyampaikan kecaman mereka atas insiden mematikan tersebut. 

Pesan tersebut disampaikan di masing-masing laman Twitter resmi mereka.

"Saya benar-benar mengutuk serangan teroris yang kejam di Kabul di mana warga Afghanistan dan anggota militer AS kehilangan nyawa mereka," tulis Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, di laman Twitter-nya pada Jumat (27/8/2021).

"Ancaman serangan teroris adalah salah satu kendala dalam upaya yang telah kami operasikan, tetapi proses evakuasi kami akan berlanjut dengan lebih dari 12.000 yang sudah dievakuasi sejauh ini," lanjut Johnson.

Di Twitter, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, "Saya mengutuk keras serangan pengecut dan tidak manusiawi di bandara Kabul. Sangat penting untuk melakukan segalanya untuk memastikan keselamatan orang-orang di bandara".

"Komunitas internasional harus bekerja sama secara erat untuk menghindari kebangkitan terorisme di Afghanistan dan sekitarnya," tegasnya.

Ada juga komentar yang dibagikan oleh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Ia pun menyampaikan bela sungkawa kepada rakyat Afghanistan.

"Kami mengutuk keras serangan teroris di Kabul. Hati kami hancur untuk rakyat Afghanistan dan keluarga terkasih para korban, termasuk para perempuan dan pria pemberani dari Sekutu kami. Kami akan terus bekerja dengan mitra kami untuk mendukung warga Afghanistan dan memukimkan kembali pengungsi di Kanada," tutur Trudeau dalam postingannya di Twitter.

"Sangat sedih dengan kematian personel militer AS dan warga Afghanistan dalam serangan teroris yang mengerikan di Kabul. Kami berduka atas peristiwa tragis tersebut," demikian disampaikan oleh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

"Australia mengutuk serangan kejamidan biadab ini," pungkasnya.

Dalam postingannya, Morrison juga mengatakan bahwa semua anggota militer Australia yang berada di Afghanistan tidak terdampak dalam ledakan di bandara Kabul.

"Semua personel ADF dan Australia kami yang pemberani selamat," terang Morrison.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul Tewaskan Tentara AS, Joe Biden: Saya Tak Akan Maafkan

"Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan AS, ketahuilah ini: Kita tidak akan memaafkan. Kita tidak akan melupakan. Kita akan memburu kalian dan membuat kalian menanggung akibatnya" demikian disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden, seperti dikutip dari AFP, Jumat (27/8/2021).

ISIS-K, cabang kelompok ISIS di Afghanistan mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Dalam pernyataan langsung yang disampaikan dari Gedung Putih, Biden memuji tentara AS yang tewas di Kabul sebagai "pahlawan," dan menyatakan misi evakuasi dari Afghanistan akan berlanjut hingga tanggal penarikan pasukan AS- 31 Agustus 2021.

"Kita tidak akan dihalangi oleh teroris. Kita tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kita. Kita akan melanjutkan evakuasi," kata Biden.

Biden juga menyampaikan, bahwa pasukan AS akan menerbangkan sebanyak mungkin orang dari Afghanistan sebelum 31 Agustus.

"Masih ada peluang untuk beberapa hari ke depan, antara sekarang dan 31 Agustus, untuk bisa mengeluarkan mereka," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19