Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Malaysia mengutuk keras serangan teror di sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada Kamis (26/10/2019), yang mengakibatkan hilangnya banyak nyawa tak berdosa dan luka-luka bagi banyak orang lainnya.
Melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri pada 27 Agustus 2021, Malaysia mengatakan serangan bom di bandara Kabul itu hanya akan semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Afghanistan.
Baca Juga
"Malaysia menyerukan kepada semua pihak terkait untuk memberikan prioritas utama mereka pada keselamatan serta perlindungan semua warga sipil, termasuk mereka yang ingin meninggalkan negara itu," kata Kemlu Malaysia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Bernama, Sabtu (28/8/2021)
Advertisement
"Malaysia memuji peran penting yang dimainkan oleh anggota masyarakat internasional dan organisasi internasional dalam memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau mereka yang membutuhkan di Afghanistan, termasuk kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak dan minoritas," kata pernyataan itu.
Kementerian itu mengatakan Malaysia akan terus mendukung upaya untuk menemukan penyelesaian yang damai dan langgeng demi kepentingan Afghanistan dan rakyatnya.
"Pemerintah Malaysia menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam kami kepada keluarga yang berduka, dan berdoa untuk pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka," lanjut Malaysia.
Sekjen PBB Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul Afghanistan
Sekjen PBB Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul Afghanistan
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (26/8) mengutuk "serangan teroris yang menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil" di dekat bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul.
"Insiden ini menggarisbawahi ketidakstabilan situasi di lapangan di Afghanistan, tetapi juga memperkuat tekad kami karena kami terus memberikan bantuan mendesak di seluruh negeri untuk mendukung rakyat Afghanistan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan, seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (27/8/2021),
Advertisement