Sukses

Joe Biden Beri Penghormatan pada 13 Tentara AS yang Tewas di Kabul Afghanistan

Presiden AS Joe Biden menghadiri penghormatan untuk 13 tentara AS yang tewas dalam ledakan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan.

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden menghadiri penghormatan untuk 13 tentara AS yang tewas dalam ledakan bom bunuh diri di dekat bandara di Kabul, Afghanistan.

Dikutip dari laman Associates Press, Senin (30/8/2021) pesawat militer AS C-17 yang membawa jenazah dari para tentara AS yang tewas di Kabul, tiba di Pangkalan Udara Dove Air, Delaware pada Minggu (29/8) waktu setempat.

Sesi penghormatan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. 

Biden dan istrinya, Jill, juga telah bertemu dengan keluarga tentara AS yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di dekat bandara Kabul.

Beberapa dari keluarga tentara AS itu juga dilaporkan menghadiri sesi penghormatan dari luar pangkalan udara, karena kapasitas tempat yang disediakan tidak cukup besar untuk menampung semua anggota keluarga.

"13 anggota layanan yang telah pergi adalah pahlawan yang membuat pengorbanan tertinggi dalam pelayanan cita-cita tertinggi AS, mereka juga berusaha menyelamatkan nyawa orang lain," kata Biden dalam pernyataannya, pada Sabtu (28/8).

"Keberanian dan pengorbanan mereka telah memungkinkan lebih dari 117.000 orang yang berisiko mencapai keselamatan sejauh ini," tutur Biden.

Biden pun tampak meletakkan tangannya di dadanya saat memberi penghormatan - ketika peti mati yang yang membawa jenazah dari para tentara AS yang tewas diturunkan dari pesawat militer dan ditempatkan di kendaraan untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Biden Kenang 13 Tentara AS yang Tewas Di Kabul Sebagai Pahlawan

Para tentara AS yang tewas di Kabul, berusia antara 20 hingga 31 tahun - berasal dari negara bagian California dan Massachusetts, dan negara bagian AS lainnya.

Mereka termasuk seorang Marinir berusia 20 tahun dari Wyoming yang tengah menantikan kelahiran anak pertamanya dan seorang anggota korps Angkatan Laut berusia 22 tahun yang dalam percakapan terakhir dengan ibunya meyakinkannya bahwa dia akan tetap aman karena "teman-temannya yang menjaganya".

13 tentara itu juga tewas ketika menjalani tugas mereka dalam membantu proses evakuasi warga AS dan Afghanistan - ketitka Taliban kembali menguasai Kabul dan sebagian besar wilayah Afghanistan.

Beberapa waktu kemudian, pada Minggu (29/8), saat memberikan pengarahan tentang Badai Ida di Federal Emergency Management Agency di Washington, Biden mengatakan bahwa ia baru saja datang dari Pangkalan Udara Dover Air.

"Kita sudah bertemu dengan keluarga dari 13 pahlawan yang gugur di Afghanistan yang kehilangan nyawa mereka dalam pengabdian mereka untuk negara kita, dan sementara kita berdoa untuk yang terbaik di Louisiana, mari kita pertahankan mereka juga dalam doa kita," tutur Biden.

13 tentara yang tewas di Kabul adalah tentara AS pertama yang tewas di Afghanistan sejak Februari 2020.

Pada April 2021, Biden mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menarik semua pasukan AS pada bulan September mendatang.

Sebelas dari 13 tentara AS yang tewas adalah Marinir. Salah satunya adalah seorang pelaut Angkatan Laut dan satu lagi seorang prajurit Angkatan Darat.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Tips Cuci Masker Kain untuk Cegah COVID-19