Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi menemukan bahwa minum hingga 3 cangkir kopi sehari kemungkinan dapat melindungi jantung.
Orang-orang tanpa diagnosa penyakit jantung yang mengonsumsi kopi secara teratur sebanyak 0,5 hingga 3 cangkir setiap hari, dikaitkan dengan penurunan resiko kematian akibat penyakit jantung, stroke, dan kematian dini dibandingkan dengan yang tidak minum kopi.
Baca Juga
Dipresentasikan pada pertemuan tahunan European Society of Cardiology, penelitian itu meneliti perilaku lebih dari 468.000 orang peminum kopi yang berpartisipasi dalam UK Biobank Study, yang menampung informasi genetik dan kesehatan mendalam pada lebih dari setengah juta orang Inggris.
Advertisement
Melengkapi Penelitian Sebelumnya
Melansir dari laman CNN, Senin (30/8/2021), studi telah menemukan bahwa meminum kopi dalam jumlah sedang dapat melindungi orang dewasa dari diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, penyakit hati, kanker prostat, Alzheimer, sakit punggung komputer dan masih banyak lagi.
Terkait penyakit jantung, 3 studi terdahulu yang dipublikasi pada bulan April, menyatakan minum 1 cangkir kopi atau lebih setiap harinya dikaitkan dengan penutunan resiko gagal jantung jangka panjang.
Dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi kopi, analisis terdahulu tersebut menemukan resiko gagal jantung dari waktu ke waktu menyusut antara 5% dan 12% untuk setiap cangkir kopi yang diminum setiap hari.
Dalam 3 studi terdahulu, resiko gagal jantung tetap sama bagi orang yang tidak minum kopi atau yang minum 1 cangkir per hari. Namun, ketika orang minum 2 kopi hitam atau lebih dalam sehari, resikonya turun sekitar 30%, menurut analisa yang ditemukan.
"Hubungan antara kafein dan penurunan resiko gagal jantung sangat mengejutkan," ujar penulis senior, Dr. David Kao, direktur medis dari Colorado Center for Personalized Medicine di University of Colorado School of Medicine di Aurora, pada bulan April.
"Kopi dan kafein dianggap masyarakat umum ‘buruk’ untuk kesehatan jantung karena orang mengasosiasikannya dengan jantung berdebar, tekanan darah tinggi, dan lain-lain. Hubungan yang konsisten antara peningkatan konsumsi kafein dan penurunan resiko gagal jantung memutar balik asumsi itu," kata Dr. David Kao dalam sebuah pernyataan.
Gagal jantung terjadi ketika jantung yang lemah gagal memasok sel-sel tubuh dengan darah yang cukup untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik.
Penderita gagal jantung mengalami kelelahan dan sesak napas serta kesulitan berjalan, menaiki tangga, atau aktivitas sehari-hari lain.
"Meski tidak dapat membuktikan kuasalitas, sangat menarik ketiga penelitian ini menunjukkan bahwa minum kopi dikaitkan dengan penurunan resiko gagal jantung dan bahwa kopi dapat menjadi bagian dari pola diet sehat jika dikonsumsi polos, tanpa tambahan gula dan produk susu berlemak tinggi, seperti krim,” kata ahli diet terdaftar Penny Kris-Etherton, mantan ketua langsung dari American Heart Association's Lifestyle and Cardiometabolic Health Council Leadership Committee, dalam sebuah pernyataan pada bulan April (ia tidak terlibat dalam penelitian).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sedikit Peringatan
Banyak penelitian tentang kopi yang dilakukan hanya pada kopi hitam. Namun, menambahkan susu, gula, perasa, atau krim dapat menambah banyak kalori, gula, dan lemak, yang dapat meniadakan manfaat kopi untuk kesehatan jantung, saran American Heart Association (AHA).
Sebagai peringatan tambahan, dalam kebanyakan penelitian, secangkir kopi hanya 8ons (0,2 kg). Namun, cangkir “grande” standar di kedai kopi adalah 16 ons (0,4 kg).
Cara menyeduh kopi pun dapat mempengaruhi manfaatnya bagi kesehatan. Kopi yang disaring menangkap senyawa cafestol yang ada di bagian berminyak kopi. Cafestol dapat meningkatkan kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoproteins). Namun, jika menggunakan mesin press Prancis, pembuat kopi Turki, atau merebus kopi Anda (seperti yang sering dilakukan di negara-negara Skandinavia), kafestol tidak akan hilang.
Beberapa orang tertentu perlu berhati-hati dalam mengonsumsi kopi. Studi tahun 2017 menemukan minum lebih dari 4 cangkir kopi sehari selama masa kehamilan telah dikaitkan dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan lahir mati.
Para ahli menyarankan orang-orang dengan masalah tidur atau diabetes yang tidak terkontrol juga harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menambah kafein ke dalam daftar diet mereka.
Kopi juga meningkatkan kemungkinan patah tulang pada perempuan yang beresiko, tetapi pria tidak memiliki efek seperti itu.
Menurut American Academy of Pediatrics, manfaat kopi tidak berlaku untuk anak-anak. Bahkan, remaja tidak boleh minum cola, kopi, minuman energi, atau minuman dengan jumlah kafein berapa pun.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement