Liputan6.com, Canberra - Australia telah mencatat kematian ke-1.000 dari pandemi, karena berjuang untuk menahan wabah varian Delta.
Melansir BBC, Senin (30/8/2021), 1.003 kematian terkait COVID-19 di negara itu termasuk total yang lebih rendah daripada kebanyakan negara maju lainnya, khususnya karena keberhasilan awal dalam menekan virus.
Baca Juga
Tetapi Australia sekarang melihat jumlah kasus terburuknya sejak pandemi dimulai.
Advertisement
Lonjakan infeksi baru-baru ini di Sydney telah menantang strategi respons Australia dan sumber daya kesehatan yang semakin menurun.
Pada Senin (30/8), negara bagian New South Wales - di mana Sydney adalah ibu kotanya - melaporkan empat kematian baru dan rekor harian lainnya 1.218 kasus.
Pihak berwenang memperingatkan bahwa tingkat kematian dan rawat inap akan meningkat hingga Oktober, bahkan ketika semakin banyak orang yang divaksinasi.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelonggaran Aturan
PM Scott Morrison pekan lalu meminta negara untuk mulai melonggarkan pembatasan ketika 70% orang dewasa, atau lebih dari setengah dari populasi umum telah divaksinasi.
"Kita tidak bisa tinggal di gua ini selamanya," katanya kepada parlemen pekan lalu, merujuk pada beberapa penguncian kota dan penutupan perbatasan negara bagian.
Tetapi para kritikus dan beberapa ahli medis menentang target Morrison, dengan alasan mereka dapat membahayakan nyawa jika pembatasan dilonggarkan terlalu dini.
Rencana pemerintah didasarkan pada pemodelan dari Doherty Institute, yang menunjukkan jika kegiatan masyarakat akan dibuka kembali ketika tingkat vaksinasi mencapai 70%.
Advertisement