Sukses

Anak-Anak Jadi Korban Serangan Drone AS di Afghanistan

Serangan drone AS ikut menewaskan anak-anak di Kabul, Afghanistan.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa anak tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS yang menghancurkan sebuah mobil yang sarat dengan bahan peledak di dekat bandara internasional di ibukota Afghanistan, Kabul, menurut para saksi.

Setidaknya tiga anak termasuk di antara enam warga sipil yang tewas dalam serangan hari Minggu, kata saksi mata kepada Al Jazeera.

Mengutip Al Jazeera, Senin (30/8/2021), Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) mengatakan pihaknya mengetahui "laporan korban sipil" setelah serangan pesawat tak berawak, yang dikatakan menargetkan "beberapa pembom bunuh diri" yang sedang bersiap untuk menyerang evakuasi yang sedang berlangsung di bandara Kabul.

Centcom mengatakan telah meluncurkan penyelidikan.

Serangan tersebut adalah yang kedua oleh pasukan AS di Afghanistan sejak seorang anggota ISIS yang berafiliasi dengan ISIL di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) meledakkan bahan peledaknya di bandara pada hari Kamis, menewaskan puluhan warga sipil Afghanistan yang mencoba melarikan diri dari Taliban.

Tiga belas tentara AS termasuk di antara 175 korban.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Menargetkan Para Pembom

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada kantor berita Associated Press (AP) bahwa serangan pada Minggu (29/8) dilakukan setelah orang-orang terlihat memuat bahan peledak ke bagasi kendaraan yang diparkir di kompleks perumahan dekat bandara Kabul. Drone militer AS menembakkan rudal Hellfire ke mobil.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan dua anggota ISKP yang menjadi sasaran tewas.

Centcom mengatakan masih menilai hasil serangan ini, dan ia tahu adanya ancaman ISIS-K yang akan segera terjadi di bandara.

Dikatakan penghancuran kendaraan mengakibatkan "ledakan berikutnya yang substansial dan kuat", menunjukkan sejumlah besar bahan peledak disimpan di sana.

Ledakan sekunder "mungkin telah menyebabkan korban tambahan," kata Centcom, menambahkan: "Tidak jelas apa yang mungkin terjadi dan kami sedang menyelidiki lebih lanjut."

Di Kabul, saksi mata melaporkan ledakan besar mengguncang lingkungan tempat kendaraan diparkir dan tayangan televisi menunjukkan asap hitam membubung ke langit.

3 dari 3 halaman

Infografis Taliban Belum Usai, Bom ISIS-K Guncang Kabul