Sukses

Kasus Aktif COVID-19 di Makkah Arab Saudi Berada di Bawah 100

Kasus COVID-19 di Kota Suci Makkah tak sampai 100 kasus.

Liputan6.com, Makkah - Kasus aktif COVID-19 di Makkah Al Mukarramah dilaporkan berada di bawah 100. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Sabtu (4/9/2021), kasus di kota suci itu hanya 93 kasus.

Angka itu relatif sedikit dibandingkan Madinah dengan 132 kasus aktif, Jeddah dengan 125 kasus, dan Riyadh yang memiliki 166 kasus aktif.

Meski demikian, secara keseluruhan kasus di Makkah lebih tinggi dari Madinah, yakni mencapai 45 ribu kasus. Total kasus di Madinah adalah 25 ribu.

Riyadh masih menjadi kota dengan kasus tertinggi. Totalnya, ada 104 ribu kasus di Riyadh, hampir dua kali lipat dari total kasus dI Jeddah sebanyak 53 ribu.

Sementara, data Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyebut sejauh ada 270 WNI yang terkena virus corona di Saudi. Sebanyak 101 meninggal dunia.

 

*Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kondisi di Jakarta Juga Sudah Terkendali?

Sementara di Indonesia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kondisi pandemi Covid-19 di Ibukota mulai terkendali, hal itu salah satunya karena massifnya vaksinasi dilakukan.

"Vaksinasi Insya Allah menghindarkan dari keparahan. Saya rasa pesan ini harus terus kita gaungkan dan Jakarta hari-hari ini menunjukkan bahwa kondisi pandemi Covid di Jakarta sudah makin terkendali,” kata dia pada wartawan, Jumat (3/9). 

Anies menyebut Saat ini positivity rate DKI sekitar 5 bahkan di bawah 5 persen. Sementara kasus aktif sudah di bawah 7 ribu.

"Pada di bulan Juli kemarin kita ada 113 ribu kasus aktif. Tanggal 16 Juli itu puncaknya dan dalam waktu satu bulan turun di bawah 10 ribu kasus. Ini kerja keras semua pihak. Aada yang bekerja di dalam menangani pengendalian penduduk, ada yang bekerja mengendalikan aspek vaksinasi, tetapi kerja kolosal," kata dia.

Anies berharap dengan membaik ya kondisi pandemi di Jakarta, maka kondisi perekonomian juga ikut membaik.

"Mudah-mudahan kita bisa segera bisa melewati masa ini dan perekonomian segera bergerak. Ini krisis ekonomi yang unik karena biasanya krisis ekonomi karena salah perhitungan, kalau ini tidak ada perhitungan yang salah. Tiba-tiba kita tidak boleh interaksi," kata dia.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.