Sukses

73 Anak Diculik di Zamfara, Baru 5 yang Berhasil Diselamatkan

Miris aksi penculikan anak marak terjadi di salah satu desa Zamfara. Lima gadis berhasil diselamatkan dan tersisa 68 orang yang masih terperangkap.

Liputan6.com, Kaya - Polisi Negara Bagian Zamfara melaporkan pada Kamis (2/9), bahwa lima gadis yang termasuk di antara 73 anak yang diculik dari sebuah sekolah di barat laut Nigeria berhasil diselamatkan.

Sebelumnya, terjadi serangan pada hari Rabu di sebuah SMP di Desa Kaya. Kejadian ini menjadi serangan terbesar di barat laut Nigeria. Diketahui bahwa serangan digencarkan oleh kelompok geng bersenjata yang mencari uang tebusan.

Dilansir dari New York Post pada Sabtu (4/9/2021), lebih dari 1.100 anak dan remaja telah diculik sejak Desember.

Kepolisian Negara Bagian Zamfara menyatakan misi pencarian dan penyelamatan yang tengah berlangsung membuahkan hasil. Mereka telah berhasil menyelamatkan lima siswi yang diculik.

"Para korban anak sekolah diperiksa secara medis di rumah sakit. Lalu, mereka telah diinterogasi oleh kami dan selanjutnya telah kami kembalikan kepada keluarga mereka," tambahnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Lokasi Sekolah Terpencil

UNICEF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 100 siswa berusia antara 14, 19 tahun dan seorang guru telah diculik. 23 di antaranya berhasil melarikan diri dan telah kembali ke rumah. Dua di antaranya mengalami luka tembak.

Seorang guru di sekolah tersebut mengatakan kepada Reuters melalui telepon, bahwa setelah beberapa siswa yang melarikan diri dilaporkan. Ternyata masih ada lagi lebih dari 90 orang yang diculik. Guru juga mengatakan bahwa dua siswa yang melarikan diri telah ditembak.

Memverifikasi rincian yang tepat dari penculikan mengalami kesulitan. Lantaran lokasi cukup terpencil dari banyak sekolah yang ditargetkan. Ditambah pula tingkat keamanan yang rendah di barat laut.

Zamfara termasuk di antara empat negara bagian yang telah menerapkan larangan penjualan bahan bakar dalam jerigen dan pengangkutan kayu bakar dengan truk. Langkah ini diambil agar mengganggu kelompok geng yang bepergian dengan sepeda motor dan berkemah di hutan.

 

Reporter: Bunga Ruth