Liputan6.com, Washington, DC - Seorang mantan agen FBIÂ yang pernah bertugas di investigasi FBI pada serangan 11 September 2001Â (Operation Encore) angkat bicara tentang potensi jaringan domestik yang terlibat dalam tragedi 911 yang menewaskan ribuan orang itu.
Sosok itu adalah Danny Gonzales. Ia merupakan anggota Operation Encore yang mengetahui dokumen-dokumen rahasia tentang 9/11.Â
Advertisement
Baca Juga
Dalam wawancara dengan CBS, Gonzales menyorot peran jaringan domestik di AS dalam serangan 911. Ia pun menyorot warga Arab Saudi di AS yang membantu teroris 911 sebelum beraksi membajak pesawat.
"19 pembajak tidak dapat melakukan pembunuhan massal 3.000 orang dengan sendirinya," ujar Gonzales, dikutip Selasa (7/9/2021).
Gonzales berkata "sudah jelas" ada jaringan domestik yang mendukung serangan 9/11. Ia enggan berkomentar lebih lanjut, tetapi menegaskan hal itu seharusnya sudah jelas.
Dua orang pembajak pesawat, Nawaf Al-Hazmi dan Khalid Al-Mihdhar sempat mendapat bantuan dari orang-orang Arab Saudi, salah satunya Omar Al-Bayoumi yang pernah bekerja di pemerintahan Saudi.
Bayoumi sendiri mengaku tak sengaja bertemu dua calon pembajak itu di Los Angeles. Ia lantas membantu keduanya mencarikan apartemen dan membuka rekening, bahkan ikut sekolah penerbangan di daerah San Diego pada tahun 2000.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Bisa Bicara Banyak
Mantan agen FBI lain, Ken Williams, juga berbicara bahwa ada teroris potensial yang belajar terbang di AS. Selain di California, mereka juga belajar di Arizona.
Namun, Williams tak bisa bicara banyak karena masih ada larangan bicara.Gonzales dan Williams kini sama-sama bekerja untuk keluarga korban 911.
Para keluarga korban serangan 911 menuntut pertanggungjawaban Arab Saudi atas peristiwa itu. Tetapi, Arab Saudi membantah terlibat.
Laporan Komisi 911 juga tak menemukan koneksi dengan Arab Saudi. Terkait Bayoumi, pihak komisi berkata tak ada bukti kredibel bahwa pria itu menganut paham kekerasan ekstremisme atau mengetahui sedang menolong grup ekstremis.
Meski demikian, Gonzales berkata publik akan mengetahui banyak hal apabila dokumen-dokumen dari Operation Encore (yang dimulai dua tahun setelah laporan Komisi 911 dirilis) apabila dokumen operasi tersebut dibuka kepada umum.
Advertisement