Sukses

Israel Buru 6 Militan Tahanan yang Kabur Gali Terowongan Pakai Sendok

Buntut kaburnya enam tahanan dari penjara Israel yang super ketat, perburuan besar-besaran dilakukan. 400 tahanan pun dipindahkan agar tak terjadi pembobolan lagi.

Liputan6.com, Jordan Valley - Polisi Israel pada Senin 6 September 2021 melakukan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki, setelah enam tahanan Palestina melarikan diri pada Minggu 5 September malam dari penjara Gilboa dengan tingkat pengamanan tinggi.

VOA Indonesia yang dikutip Selasa (7/9/2021) menyebut sejumlah pejabat Israel mengatakan polisi telah memasang penghalang jalan dan melakukan patroli di daerah tersebut. Radio Tentara Israel mengatakan 400 tahanan dipindahkan sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya upaya pelarian tambahan.

Radio itu mengatakan para tahanan melarikan diri melalui terowongan dari penjara Gilboa, yang seharusnya menjadi salah satu fasilitas paling aman di Israel. Mereka yang melarikan diri itu dilaporkan menerima bantuan dari luar.

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, menyebut kaburnya enam militan itu sebagai insiden serius yang membutuhkan upaya maksimal dari berbagai cabang keamanan Israel.

Menurut keterangan PM Naftali Bennett, ia bakal terus memantau perkembangan kasus pembobolan penjara itu. Insiden tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum Israel memperingati Tahun Baru Yahudi.

Sementara itu, pihak berwenang tampaknya meyakini bahwa para tahanan --militan Palestina-- yang melarikan diri bukan merupakan ancaman bagi masyarakat umum sehingga tidak ada instruksi bagi orang-orang untuk mengubah rutinitas mereka.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Diduga Militan Tahanan Penjara Israel Itu Kabur ke Jenin

 

Para pelarian itu diyakini bergerak menuju Jenin, di mana Otoritas Palestina yang diakui secara internasional memiliki sedikit kendali dan di mana kelompok-kelompok militan pendukungnya dalam beberapa pekan terakhir secara terbuka bentrok dengan pasukan Israel. Helikopter-helikopter Israel terlihat terbang di atas Jenin pada Senin (6/9) pagi.

Klub Tahanan Palestina, sebuah organisasi yang mewakili bekas tahanan dan tahanan Palestina saat ini, mengidentifikasi para pelarian itu berusia antara 26 hingga 49 tahun. Mereka termasuk Zakaria Zubeidi, 46, yang telah ditahan sejak 2019. Zubeidi adalah pemimpin Brigade Martir Al Aqsa, yang berafiliasi dengan gerakan Fatah, selama pemberontakan Palestina kedua lebih dari 20 tahun yang lalu.

Kelompok-kelompok militan Palestina dengan cepat memuji pembobolan penjara itu. ''Ini adalah tindakan heroik yang hebat, yang akan menyebabkan guncangan hebat pada sistem keamanan Israel dan akan menjadi pukulan telak bagi tentara dan seluruh sistem di Israel,'' kata Daoud Shehab, juru bicara Jihad Islam.

Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum juga memuji pelarian itu. Ia mengatakan, peristiwa itu menunjukkan “bahwa perjuangan untuk membebaskan diri dari penjajah terus berlanjut dan meluas, di dalam dan luar penjara.”