Sukses

Annyeong, Mata Kuliah Bahasa Indonesia Debut di Universitas Hankuk Korsel

Hankuk University for Foreign Studies (HUFS) di Korsel membuka program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Liputan6.com, Seoul - Mata kuliah Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) memulai debutnya di Hankuk University for Foreign Studies (HUFS), Korea Selatan. Duta Besar Indonesia untuk Korsel, Umar Hadi, ikut menyambut dimulainya kelas ini secara virtual. 

Program Bahasa Indonesia ini dinilai bagus untuk relasi budaya maupun membuka kesempatan ekonomi bagi peserta didik. Pasalnya, investasi antara Korsel-Indonesia diprediksi akan terus meningkat dalam 10 tahun mendatang.

“Penting untuk belajar Bahasa Indonesia. Tidak kalah pentingnya untuk mencintai budaya Indonesia, dan tentunya bersahabat dengan masyarakat Indonesia. Dibukanya mata kuliah Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di Hankuk University for Foreign Studies menandai era baru diplomasi bahasa serta budaya Indonesia ke Korea Selatan," ujar Dubes Umar Hadi seperti dikutip situs Kementerian Luar Negeri, Selasa (7/9/2021). 

Kuliah virtual BIPA semester genap tahun ajaran 2021 itu dibuka bagi pelajar HUFS di Kampus Global, kota Yongin. 

Ketua Jurusan di HUFS, Prof. Dr. Song Seung Won pernah menuntut ilmu di Universitas Indonesia, Depok yang membuatnya fasih menggunakan Bahasa Indonesia. Hal ini merupakan modalnya saat melakukan riset akademik di pulau-pulau kecil di Indonesia. Ia pun menyambut baik adanya program Bahasa Indonesia ini. 

“HUFS bangga menjadi yang pertama berkolaborasi dengan KBRI Seoul untuk program BIPA," ujar Prof. Dr. Song.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diplomasi Budaya dan Ekonomi Kreatif

Kelas BIPA di Hankuk University dirancang  dengan menitikberatkan unsur Bahasa Indonesia sebagai wujud diplomasi budaya. BIPA di Korea Selatan juga akan berisi kelas mengenai promosi ekonomi kreatif dari Tanah Air, subsektor fashion yaitu kelas Batik dan musik yaitu kelas Gamelan. Kedua kelas itu akan menampilkan akademisi dan pakar terkemuka di bidang terkait.

Perwakilan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga ikut hadir di kuliah perdana. 

"Internasionalisasi Bahasa Indonesia merupakan diplomasi budaya yang efektif," jelas Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud RI, Prof Dr Aminuddin Aziz.

"Once you learn about Indonesian language, we kindly hope you will grow your love to Indonesian culture. Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi atas kiprah KBRI Seoul meluncurkan program BIPA di Korsel," lanjutnya. 

Sementara, Dr Komaruddin Kudiya, akademisi dan pendiri Rumah Batik Komar yang akan menjadi salah satu pengajar kelas Batik, menyampaikan pentingnya bagi pelajar HUFS sebagai calon pemimpin pemimpin Korsel di masa depan untuk mempelajari Batik tidak saja sebagai budaya tak benda tetapi juga ikon ekonomi kreatif Indonesia.

Han Yoo Ra, influencer-youtuber Korsel yang fasih berbahasa Indonesia juga ikut hadir.

BIPA adalah salah satu flagship program KBRI Seoul di tahun 2021, yang ditargetkan untuk berlanjut di kampus lainnya pada tahun-tahun mendatang, termasuk di BUFS. HUFS dan BUFS merupakan Universitas favorit bagi pelajar lokal dan asing, termasuk Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini