Sukses

Pria Berjuluk Tarzan Vietnam Meninggal Dunia di Hutan Akibat Kanker

Ho Van Lang atau tarzan dalam kehidupan nyata meninggal dunia setelah 41 tahun hidup dalam hutan.

Liputan6.com, Hanoi - Ho Van Lang seorang pria yang di juluki sebagai "Tarzan di kehidupan nyata" meninggal dunia. 

Ia menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan kanker hati. Ia keluar dari hutan sejak 8 tahun -- setelah sebelumnya tinggal di alam kurang lebih 41 tahun.

Dilansir Mirror, Kamis (16/9/2021) Lang dan ayahnya yang bernama Ho Van Thanh, melarikan diri ke dalam hutan ketika sebuah bom AS jatuh di rumah mereka dan membunuh ibu dan dua saudara kandungnya selama Perang Vietnam.

Keduanya hidup sepenuhnya di hutan. Mulai dari makan madu, buah dan makhluk hidup yang ada di hutan, serta membangun tempat perlindungan dan berjuang sendiri.

Ketika mereka muncul dari hutan untuk mencari bantuan kesehatan Thanh yang memburuk pada tahun 2013, mereka mengira perang masih berkecamuk. Lang meninggal pada Senin (13/9) akibat penyakit yang ia derita.

Alvaro Cerezo seorang fotografer, mengatakan penyebab kematiannya kemungkinan terkait dengan makan makanan olahan dan terkadang minum alkohol. Cerezo mengatakan "saya sangat sedih melihatnya pergi, tetapi bagi saya kematiannya juga merupakan pembebasan karena saya tahu dia menderita dalam beberapa bulan terakhir."

Lang dan ayahnya tinggal di rumah hutan di Tra Bong District, penduduk desa yang sedang mencari kayu bakar, tidak sengaja menemukan mereka. Kesehatan Thanh mulai memburuk pada tahun 2013 dan Lang serta kakak laki-lakinya Ho Van Tri memutuskan untuk membawanya kembali ke peradaban semula.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Tinggal di dalam Hutan Selama Bertahun-tahun

Thanh meninggal pada tahun 2017 dan tidak diketahui penyebabnya. Saat itu, Lang dan ayahnya bertahan hidup dengan mengumpulkan buah dan memetik sayuran akar bertepung dari tanah dan menanam jagung.

Ketika penduduk desa melihat dua "pria hutan", mengenakan kain pinggang dan tinggal di gubuk kayu, mereka memanggil pihak berwenang. Pada Agustus 2013, petugas meluncurkan tim pencari untuk melancak orang-orang itu, dan melakukannya dalam lima jam.

Thanh dapat berkomunikasi dengan penduduk setempat, yang berbicara bahasa minoritas Cor, tetapi Lang hanya tahu beberapa kata. Setelah menjalani tes medis, mereka diintegrasikan kembali ke dalam masyarakat arus utama.

Menurut laporan, Lang tidak tahu bahwa wanita itu ada selama di hutan belantara. Cerezo, seorang fotografer yang melacak keluarga itu pada tahun 2015, mengatakan bahwa mereka selalu melarikan diri ketika melihat orang-orang dari kejauhan, selain itu Lang tidak mengerti banyak konsep sosial dasar. Lang hanyalah anak seorang anak kecil yang tidak mengetahui apa-apa.

 

Penulis : Alicia Salsabila

3 dari 3 halaman

Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?