Liputan6.com, Jakarta - Hari kedua webinar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa (SINAS KPA) VI pada 16 September dibuka dengan pemaparan dari Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc selaku Dekan FISIP UI, dengan tema: Urgensi dan strategi implementasi diplomasi antariksa dalam masyarakat 5.0.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Arie Setiabudi Soesilo menyampaikan beberapa hal terkait nilai strategis yang dimiliki sektor keantariksaan, yang tidak hanya berbasis pada penguatan sektor keamanan, tetapi juga mencapai agenda pembangunan berkelanjutan.
Advertisement
Baca Juga
Dukungan pemerintah Indonesia terhadap tata kelola global pun tidak kalah penting untuk sektor keantariksaan untuk memastikan tata kelola memberi ruang pada negara berkembang untuk pemanfaatan yang bersifat damai.
"Ruang angkasa menunjukkan distribusi multipolar karena ada lebih dari 60 pemain di luar angkasa saat ini, termasuk aktor-aktor komersial. Disamping (itu) juga ada aktor militer dan pihak sipil," ujar Dr. Arie Setiabudi Soesilo.
"Sementara itu, aktor-aktor negara, khususnya negara-negara kuat dengan doktrin militer yang cenderung asertif dan preemtif seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia semakin menginklusikan wilayah luar angkasa sebagai wilayah operasi militer konvensional," lanjutnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Uni Emirat Arab catatkan sejarah sebagai negara di Arab yang menempatkan pesawat luar angkasanya di orbit planet Mars. Mereka pun perlihatkan foto pertama Mars yang berhasil ditangkap.
Pemaparan oleh Edy Prasetyono
Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Edy Prasetyono, S.Sos., MIS, Ph.D. (Dosen Senior HI FISIP UI) dengan tema: potensi keantariksaan dalam geostrategi diplomasi Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Edy Prasetyono menyorot pentingnya penetapan prioritas untuk membangun sektor keantariksaan.
Ia juga menekankan luar angkasa adalah sesuatu yang rumit, sehingga diperlukan diplomasi-diplomasi untuk memastikan bahwa pemanfaatan dari sektor keantariksaan dapat dioptimalkan. Selain itu, sumber daya manusia juga merupakan faktor penting untuk majunya kenatariksaan Indonesia.
Â
Reporter: Ielyfia Prasetio
Â
Advertisement