Sukses

Penembakan Terjadi di Sekolah Virginia, 2 Orang Luka-Luka

Penembakan yang terjadi di sebuah sekolah di Virginia mengakibatkan dua orang terluka.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anak laki-laki ditahan pada Senin (20/9) setelah penembakan sekolah di Newport News, Virginia, yang menyebabkan dua orang terluka.

Dilansir CNN, Selasa (21/9/2021), penembakan itu terjadi Senin pagi di Heritage High School. 

Seorang pria dan wanita, keduanya berusia 17 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak yang tidak dianggap mengancam nyawa, kata polisi.

Setidaknya dua lainnya dibawa ke rumah sakit -- satu dengan asma, dan satu lagi dengan cedera lengan karena orang-orang berlarian keluar dari sekolah, kata Kepala Polisi Steve Drew. 

Drew mengatakan ada "semacam pertengkaran" yang mengarah ke insiden penembakan di sekolah tersebut. Dia tidak bisa mengatakan apakah penembak itu seorang pelajar.

"Saya tidak percaya bahwa ini adalah individu yang mencari komunitas untuk melukai anggota," kata Drew pada hari sebelumnya, menambahkan bahwa penyelidik yakin para korban diketahui oleh tersangka.

Drew mengatakan bukti ditemukan dari sekolah dan pekarangannya. 

"Ada beberapa rekaman dan beberapa bukti di sana yang sedang kami lihat," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sekolah Ditutup Sementara

Pengawas Sekolah George Parker III mengatakan dia mengantisipasi sekolah akan melakukan pembelajaran virtual selama beberapa hari ke depan dan bekerja untuk memastikan siswa dapat kembali dengan selamat.

"Itu tidak akan terjadi sampai kita membahas masalah ini dan mencari cara yang lebih baik untuk memastikan hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi," katanya.

Gubernur Virginia Ralph Northam mengatakan dalam tweetnya pada Senin sore bahwa dia "berhubungan dekat dengan responden pertama."

Dia menyarankan orang untuk menghindari daerah tersebut dan mengikuti arahan dari penegak hukum.

Senator AS Mark Warner mentweet bahwa dia "memantau dengan cermat laporan-laporan mengerikan" dan "berdoa untuk kesehatan dan keselamatan semua yang terlibat saat pihaknya menunggu untuk mempelajari lebih lanjut."