Sukses

Xi Jinping: Dunia Harus Kalahkan COVID-19

Presiden China Xi Jinping berkata Virus Corona COVID-19 harus dikalahkan.

Liputan6.com, New York City - Presiden China, Xi Jinping, tampil di Sidang Umum PBB untuk menyampaikan pidato terkait COVID-19, vaksinasi, dan geopolitik. Pada tahun kedua pandemi ini, Presiden Xi mengajak dunia kompak untuk mengalahkan COVID-19.

Ia menegaskan bahwa COVID-19 masih berkeliaran di dunia, dan terjadi perubahan di masyarakat. Tiap pihak lantas diminta kompak untuk melawan pandemi ini bersama secara global.

"Kita harus mengalahkan COVID-19 dan memenangkan pertempuran ini adalah hal yang krusial bagi masa depan kemanusiaan," ucap Presiden Xi Jinping dalam video pidatonya, dikutip Rabu (22/9/2021).

"Umat manusia pastinya akan mengatasinya dan menang," kata Presiden Xi.

Lebih lanjut, Presiden Xi meminta agar kehidupan masyarakat diutamakan, serta mengambil kebijakan berdasarkan sains. Protokol COVID-19 yang rutin dan tepat sasaran juga disorot oleh Xi Jinping.

Ia pun kembali menekankan pentingnya koordinasi global melawan pandemi ini.

"Kita perlu memperkuat koordinasi respons global COVID-19 dan meminimalisir risiko penularan virus lintas-batas," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kekuatan Vaksin

Presiden Xi juga ikut menyorot pentingnya vaksinasi dalam melawan COVID-19. Seperti diketahui, China mengandalkan Sinovac dan Sinopharm yang diekspor ke banyak negara, termasuk Indonesia.

"Vaksinasi adalah senjata kuat kita melawan COVID-19," ucap Presiden Xi.

"Saya telah menekankan pada banyak kesempatan tentang perlunya menjadikan vaksin sebagai barang masyarakat publik dan memastikan aksesibilitas vaksin dan keterjangkauannya di negara-negara berkembang," jelasnya.

Ia pun berjanji China akan menyediakan total dua miliar vaksin ke dunia pada akhir 2021. Presiden Xi juga mengungkit donasi US$ 100 juta dari China ke COVAX untuk menyalurkan vaksin, serta donasi 100 juta dosis vaksin ke negara-negara berkembang.

Terkait investigasi asal-usul COVID-19, Presiden Xi berkata China mendukungnya jika tidak bersifat politik.

Masalah investigasi ini masih menjadi topik panas di dunia internasional. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia menuntut adanya investigasi independen terkait COVID-19, namun ditolak habis-habisan oleh China dan menuduh ada motif politik.