Sukses

Korea Selatan Desak Uji COVID-19 Lebih Luas Selama Musim Liburan Chuseok

Otoritas COVID-19 di Korea Selatan mendesak pengujian COVID-19 secara lebih luas setelah musim liburan.

Liputan6.com, Seoul - Pihak berwenang Korea Selatan memperingatkan orang-orang yang kembali dari liburan untuk dites, bahkan untuk gejala jenis COVID-19 yang paling ringan, terutama sebelum masuk kerja di tengah lonjakan baru kasus virus corona di dalam dan sekitar Ibu Kota.

Negara itu, yang telah bergulat dengan gelombang infeksi keempat sejak awal Juli, pada Jumat (24/9) akan membatalkan izin untuk pertemuan selama minggu liburan Chuseok hanya menjadi dua orang setelah jam 6 sore di wilayah Seoul.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (23/9/2021), Seoul mengalami rata-rata 1.400 kasus harian yang dikonfirmasi minggu lalu, naik 11 persen dari rekor tertinggi 1.268 pada minggu sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Kang Do-tae mengatakan pada Rabu (22/9).

Kang mendesak mereka yang kembali dari liburan untuk dites guna mencegah penularan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Mobilitas Selama Liburan

Pulau wisata populer Korea Selatan Jeju dikunjungi rata-rata lebih dari 41.000 pengunjung setiap hari selama liburan, naik dari sekitar 32.000 pada periode yang sama tahun lalu, kata Asosiasi Pariwisata Jeju kepada Reuters. Lebih dari 258.000 orang telah mengunjungi pulau itu dalam enam hari.

Meskipun jumlah kasus harian tinggi, tingkat kematian dan kasus parah tetap relatif rendah dan stabil masing-masing di 0,83 persen dan 312 pada Rabu, data Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menunjukkan.

KDCA melaporkan 1.716 kasus COVID-19 baru pada hari Rabu, meningkatkan total menjadi 292.699 infeksi, dengan 2.427 kematian.

Korea Selatan awalnya berjuang untuk mendapatkan pasokan vaksin, tetapi telah meningkatkan kampanyenya dalam beberapa bulan terakhir.

Korsel berhasil memberikan 71,2 persen dari 52 juta populasi dengan setidaknya satu dosis hingga Rabu dan menyuntik 43,2 persen sepenuhnya.