Sukses

Ahli Prediksi Letusan Gunung Berapi La Palma Dapat Berlangsung Hampir 3 Bulan

Letusan di pulau La Palma, kepulauan Canary menyebabkan resiko gempat bumi, aliran lava, gas beravun, abu vulkanik, dan hujan asam yang mungkin dihadapi penduduk.

Liputan6.com, Madrid - Institut Vulkanologi Kepulauan Canary memprediksi letusan Gunung Berapi di pulau La Palma dan dampaknya dapat berlangsung hingga 84 hari atau hampir 3 bulan.

Dilansir dari laman Sky News, Jumat (24/9/2021), lembaga tersebut mengatakan telah melihat perhitungan panjang letusan sebelumnya di kepulauan Canary, yang mirip letusan baru-baru ini, diikuti aliran lava deras dan aktivitas seismik yang berlangsung lama.

Artinya, penduduk masih mungkin menghadapi risiko gempa bumi, aliran lava, gas beracun, abu vulkanik, dan hujan asam.

Vulkanologi Kepulauan Canary juga melaporkan pada Selasa 21 September malam terjadi peningkatan yang tajam dalam jumlah letusan kecil yang melempar batu dan abu tinggi ke udara dari gunung berapi La Palma.

Sejak letusan pada Minggu 19 September, lautan lava setinggi 6 meter telah menelan 185 bangunan, sebagian besar rumah di pedesaan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 
2 dari 2 halaman

Kerusakan yang Signifikan

Saat ini, lava telah menutupi 154 hektar, menurut Institut Vulkanologi Kepulauan Canary. Pada Selasa 21 September, aliran lava sedang menuruni bukit menuju pantai pulai yang lebih padat penduduknya.

Layanan darurat pulau La Palma berusaha mengalihkan sebagian lava dengan menggunakan front-loaders untuk membersihkan jalur.

Namun, pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu apakah itu akan berhasil.

Sekitar 1.000 orang dievakuasi di kemudian hari dari lingkungan Todoque di garis pantai, sehingga jumlah total orang yang dievakuasi menjadi sekitar 6.000.

Pertemuan lava - yang lebih dari 1.000C - dengan badan air, dapat menyebabkan ledakan dan menghasilkan awan gas beracun.

Evakuasi segera telah menghindari adanya korban jiwa, meski kerusahan rumah, infrastruktur, dan lahan pertanian signifiikan, ujar para pejabat.

Gunung berapi itu juga telah memuntahkan antara 8.000 dan 10.500 ton belerang dioksida - yang juga mempengaruhi paru-paru - setiap hari, tambah Institut Vulkanologi Kepulauan Canary.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio