Liputan6.com, New Delhi - Siklon Gulab yang membawa angin kencang dan hujan menerjang pantai timur India pada Minggu 26 September 2021 malam waktu setempat, saat puluhan ribu orang di tiga negara bagian dievakuasi ke tempat penampungan. Demikian dikutip dari The Guardian, Senin (27/9/2021).
Siklon adalah ancaman biasa di Samudra Hindia bagian utara, tetapi banyak ilmuwan mengatakan bahwa fenomena itu menjadi lebih sering dan parah karena perubahan iklim yang menghangatkan suhu laut.
Advertisement
Baca Juga
Siklon Gulab mendarat di antara negara bagian pesisir pantai, Odisha dan Andhra Pradesh, tepat setelah pukul 18.00 waktu setempat (1230 GMT), dengan kecepatan angin hingga 95 km atau 59 mil per jam, kata Departemen Meteorologi India yang dikelola negara.
“Sistem badai dari Teluk Benggala akan membawa angin kencang dan curah hujan yang sangat deras”, biro cuaca menambahkan dalam peringatan hari Minggu. Seraya menambahkan bahwa ada risiko banjir bandang di beberapa daerah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jutaan Orang Dievakuasi pada Badai Yaas
“Kami sejauh ini telah mengevakuasi lebih dari 20.000 orang ke sekolah [dan] kantor pemerintah, yang telah berubah menjadi tempat perlindungan topan,” Bankim Hazra, seorang menteri negara bagian yang bertanggung jawab atas daerah dataran rendah.
Pejabat Odisha dan Andhra Pradesh telah memerintahkan puluhan ribu orang yang tinggal di sepanjang pantai untuk pindah ke tempat penampungan, karena ratusan pekerja darurat dikirim ke wilayah tersebut.
Ada laporan awal tentang pohon tumbang saat topan menghantam distrik pesisir di Andhra Pradesh. Sekitar 85.000 keluarga diperkirakan akan dipindahkan dari daerah dataran rendah ke tempat penampungan sementara di negara bagian tersebut.
Pihak berwenang di Benggala Barat - di sebelah utara Odisha - mengatakan pada hari Minggu bahwa meskipun Siklon Gulab tampaknya tidak mungkin mengenai negara bagian secara langsung, mereka masih mengambil tindakan pencegahan.
Komisaris Bantuan Khusus Odisha, PK Jena mengatakan tujuh distrik di negara bagian itu dalam siaga tinggi dan upaya evakuasi sedang dilakukan.
Sebuah distrik pesisir, Ganjam, diperkirakan akan terkena dampak parah dari siklon, Jena menambahkan dalam sebuah pernyataan.
Pada Mei, lebih dari satu juta orang telah dievakuasi dari rumah mereka di sepanjang pantai timur India sebelum dilanda Siklon Yaas, dengan angin berembus hingga 155 km atau 96 mil per jam, yang setara dengan badai kategori dua.
Sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan ribu mengungsi akibat badai, yang menyebabkan kerusakan luas senilai lebih dari $2 miliar atau sekisar Rp 28,5 miliar di negara bagian Odisha dan Benggala Barat dan di negara tetangga Bangladesh.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement