Sukses

Dubes Sudirman Promosi Filosofi Batik ke Generasi Muda di Kamboja

Dubes RI di Kamboja, Sudirman Haseng mengungkap makna filosofis batik, serta perannya di perniagaan.

Liputan6.com, Phnom Penh - KBRI Phnom Penh menggelar acara webinar batik untuk para generasi muda di Kamboja. Topiknya mulai dari nilai seni batik, potensi batik di dunia bisnis, serta makna filosofisnya.

“Batik bukan hanya selembar kain yang ditulis, karena dalam setiap lembarnya memiliki makna filosofis yang menggambarkan pemikiran mendalam, pandangan hidup dan pola pikir bangsa Indonesia,” demikian ungkap Duta Besar RI Sudirman Haseng seperti dilansir pernyataan resmi Kedubes Phnom Penh, Senin (27/9/2021).

Kegiatan pada Kamis (23/9) ini mengundang akademisi dan pebisnis. Prof. Lilawati Kurnia dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia turut hadir bersama importir batik Chhem Pisey, serta pengrajin sutera di Kamboja, Tex Simheang.

Javier Hartono, wirausahawan muda penerus maestro batik Sigit Witjaksono juga hadir. Ia bercerita pentingnya menarik generasi muda terhadap batik dengan cara menghadirkan inovasi, terutama dalam hal warna, serta pola yang memasukkan unsur-unsur pop culture.

Meski demikian, Javier tetap menekankan pentingnya batik motif tradisional supaya bisa terus populer.

Chhem Pisey menceritakan pengalamannya sebagai wirausahawan muda Kamboja yang memilih batik sebagai produk usahanya, yang telah berlangsung selama 10 tahun. Bahkan di masa pandemi, penjualan batik terutama baju rumahan (daster, piyama batik) terus meningkat.

Salah satu hal yang membuat Chhem Pisey mencintai batik adalah karena mutu bahan yang bagus, sesuai digunakan untuk iklim Kamboja, termasuk motif, warna, model, kualitas jahit, dan pola yang menarik.

Dubes Sudirman pun menegaskan dalam era pandemi ini, batik memiliki keunggulan bisnis yang kompetitif.

"Saat pandemi seperti saat ini, justru batik memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, termasuk dalam industri fesyen karena munculnya masker bermotif batik,” jelasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

IndoCham di Kamboja

Terkait hubungan dagang, KBRI Kamboja turut menggelar acara Business Working Dinner pada Kamis lalu. KBRI ingin memperkenalkan Chamber of Commerce in Cambodia (IndoCham) agar koneksi dagang kedua negara semakin erat.

Acara mengundang pengusaha Indonesia yang tergabung dalam IndoCham, ketua dan anggota Cambodian Chamber of Commerce (CCC), wakil Kementerian Perdagangan Kamboja, serta pengusaha Kamboja. Perwakilan Kemdag Indonesia juga hadir secara virtual.

"Ini adalah salah satu upaya KBRI untuk mempromosikan Trade Expo Indonesia – Digital Edition (TEI-DE) yang akan berlangsung pada 21 Oktober – 4 November 2021. Semoga tahun depan situasinya membaik sehingga bisa langsung mengunjungi Indonesia untuk dapat melihat potensi yang dimiliki dan menjalin networking lebih jauh dan lebih kuat,” kata Duta Besar RI, Sudirman Haseng, pada sambutan pembuka.

“Terkait networking, kegiatan ini juga merupakan perkenalan kamar dagang Indonesia di Kamboja. Semoga adanya Kadin Indonesia di Kamboja semakin memperkuat kerja sama business-to-business Indonesia dan Kamboja.”

Direktur Jenderal Cambodian Chamber of Commerce (CCC), Okhna Nguon Mentech. Otoritas tertinggi kamar dagang Kamboja ini menyampaikan selamat atas terbentuknya IndoCham yang merupakan langkah penting dalam meningkatkan hubungan business-to-business.

Dirjen CCC mengatakan bahwa kedua kamar dagang dapat bekerja sama dengan membuat acara bisnis dan investasi. 

Video Terkini