Sukses

Lagi, Presiden Prancis Emmanuel Macron Jadi Target Dilempar Telur

Presiden Prancis Emmanuel Macron dilempar telur saat tengah berjalan dalam sebuah acara pameran makanan.

Liputan6.com, Lyon - Presiden Prancis Emmanuel Macron dilempar telur saat tengah berjalan dalam sebuah acara pameran makanan di Lyon, Paris pada Senin 27 September 2021.

"Telur itu memantul dari bahu Macron dan pecah di lantai tepat di depan saya," kata Florence Lago, seorang jurnalis untuk publikasi Prancis Lyon Mag, kepada CNN yang dikutip Selasa (28/9/2021).

Lyon Mag kemudian membagikan video insiden di pameran makanan dan perhotelan SIRHA di akun Twitter-nya. Klip itu menunjukkan telur memantul dari bahu Macron sebelum kamera menyorot ke pejabat yang menahan seorang pria di antara kerumunan.

Motivasi di balik insiden itu masih belum jelas.

Lago mengatakan dia melihat seorang pria muda melempar telur ke Macron, tetapi dia tidak mendengarnya meneriakkan apa pun. Dia mengatakan petugas keamanan segera mengawal pria itu keluar lokasi acara.

Seorang juru bicara Istana Elysée, yang bersama Macron pada saat itu, mengatakan kepada CNN bahwa insiden itu dibesar-besarkan.

"Presiden berjalan-jalan selama dua jam, dia disambut dengan hangat dan semuanya tenang. Tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu karena itu tidak mengganggu kegiatan Macron," kata juru bicara itu seraya menambahkan: "Saya di sebelah Presiden, saya dapat memberitahu Anda tidak ada apapun."

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Insiden Serupa Sebelumnya

Macron sebelumnya menjadi sasaran lemparan telur pada 2017, ketika dia tengah berkampanye menjadi calon presiden. Telur pecah di kepalanya dalam insiden itu.

Pada bulan Juni tahun ini, dia ditampar wajahnya oleh seorang pria di tengah kerumunan saat berbicara kepada publik selama kunjungan ke Prancis tenggara. Pengawal Macron dengan cepat turun tangan, menangani pria itu sambil menarik sang presiden menjauh dari penghalang kerumunan.

Dengan pemilihan presiden Prancis kurang dari setahun lagi, Macron sepertinya melakukan serangan pesona dengan para pemilih.

Pada bulan Juni, partainya tampil buruk dalam pemilihan daerah, yang diawasi ketat menjelang pemilihan presiden April mendatang. Namun, mengingat tingkat partisipasi pemilih yang rendah, para pakar politik mengatakan sulit untuk menarik kesimpulan.