Liputan6.com, Jakarta - Jutaan orang mengalami kekurangan selama pandemi COVID-19 dan inflasi yang melonjak di Amerika Latin. Seorang jurnalis di Rio mengambil gambar kelompok orang mengangkut jeroan dan tulang yang akan dibuang ke pabrik untuk membuat makanan hewan dan sabun.
Dilansir The Guardian, Senin (4/10/21), "Sebelumnya orang datang hanya untuk meminta sepotong tulang untuk anjing mereka. Baru-baru ini mereka meminta tulang untuk membuat makanan", ujar Santos, sang supir truk.
Baca Juga
Seorang pemulung berusia 51 tahun, Denise da Silvia, mengatakan bahwa ia perlu memberi makan lima anaknya dan 12 cucunya yang baru saja kehilangan pasangannya. "sudah lama sekali saya tidak melihat sedikit pun daging sejak pandemi, saya sangat bersyukur untuk ini" ujar Silva melihat potongan daging itu.
Advertisement
Diperkirakan 19 juta orang Brasil kelaparan sejak dimulainya wabah COVID-19 yang telah menewaskan 600.000 orang. Bahkan penderitaan di wilayah lain lebih hebat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Unjuk Rasa Terjadi di Brasil
Universitas terkemuka Venezuela mengatakan, hampir 77% warga di sana hidup dalam kemiskinan ekstrem, dengan kekurangan bahan bakar yang melumpuhkan dan COVID-19 yang harus disalahkan atas lonjakan 10% selama tahun lalu.
Ribuan pengunjuk rasa berbaris di jalan Rio de Janeiro pada Sabtu kemarin mengecam bencana sosial yang banyak disalahkan pada presiden Brasil, yang tanggapannya terhadap COVID-19 telah dikecam secara global.
"Hal-hal yang benar-benar sulit sekarang. Beberapa orang memakan tulang, yang lain tidak punya apa-apa untuk dimakan sama sekali" Kata Barbosa, salah satu pengunjuk rasa.
Selama sidang kongres mengenai bencana COVID-19 di Brasil, senator kiti Humberto Costa mengatakan foto-foto peixota mengungkapkan tragedi sosial yang berlangsung dibawah pimpinan Presiden Bolsonaro.
"Pengangguran meningkat, kemiskinan tumbuh, kelaparan telah kembali, inilah yang dilakukan pemerintah terhadap negara kita" kata Costa.
Â
Penulis : Alicia Salsabila
Advertisement