Sukses

Melbourne Jadi Kota Paling Lama Sedunia Terapkan Lockdown COVID-19

Warga yang tinggal di Kota Melbourne sudah menjalani masa lockdown akibat COVID-19 sebanyak 245 hari, hingga hari Minggu 3 Oktober 2021.

, Melbourne - Melbourne di Australia kini menjadi kota yang paling lama mengalami lockdown akibat COVID-19.  Mengalahkan Buenos Aires, ibu kota Argentina.

Seperti dikutip dari ABC Australia, Selasa (5/9/2021), warga yang tinggal di kota Melbourne sudah menjalani masa lockdown sebanyak 245 hari, hingga hari Minggu (3/10).

Ini adalah lockdown COVID-19 terlama yang pernah diterapkan di kota mana pun di dunia.

Ibu kota Argentina Buenos Aires sebelumnya memegang rekor tersebut, yaitu 234 hari dari 20 Maret sampai 11 November 2020, dan kemudian 10 hari 'lockdown' singkat antara 21 Mei sampai 31 Mei tahun 2021.

Warga yang tinggal di kota Buenos Aires mengalami lockdown COVID-19 selama 244 hari secara total, namun mereka yang tinggal di luar Buenos Aires masih memiliki kebebasan bergerak lebih leluasa dibandingkan mereka yang tinggal di kawasan regional negara bagian Victoria.

Rekor lockdown COVID-19 di Melbourne ini tampaknya masih akan terus berlanjut karena pembukaan kembali baru hanya akan mulai dilakukan jika target vaksinasi dua dosis mencapai tingkat 70 persen dengan perkiraan sekitar tanggal 26 Oktober mendatang.

Berikut enam periode di mana warga Melbourne mengalami pembatasan pergerakan di luar rumah.

  • Lockdown 1: 30 Maret - 12 Mei 2020  — 43 hari
  • Lockdown 2:  8 Juli -27 Oktober  —111 hari
  • Lockdown 3:  12 Februari-17 Februari —5 hari
  • Lockdown 4:  27 Mei- 10 Juni 2021 — 14 hari
  • Lockdown 5:  15 Juli-27 Juli 2021 — 12 hari
  • Lockdown 6:  5 Agustus  - 26 Oktober 2021 — 82 hari Artinya warga di negara bagian Victoria akan mengalami lockdown selama 267 hari sebelum pembatasan akan dicabut

Menteri Utama Victoria, Premier Daniel Andrews pekan lalu mengatakan tidak tertutup kemungkinan untuk memperpanjang lockdown COVID-19 bila memang diperlukan.

Menurut empat tahap rencana nasional yang dibuat Pemerintah Federal Australia, lockdown COVID-19 masih akan menjadi kebijakan untuk memerangi virus corona sampai seluruh Australia mencapai tingkat vaksinasi 80 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gagalnya Kebijakan

Partai oposisi di Melbourne mengkritik kebijakan Pemerintah Victoria mengenai begitu lama dan ketatnya  lockdown COVID-19 yang diberlakukan di Melbourne dan di kawasan regional Victoria.

"Lockdown bukanlah pertanda keberhasilan kebijakan. Itu adalah pertanda gagalnya kebijakan," kata pemimpin partai oposisi, Matthew Guy dari Partai Liberal.

"Ini merupakan bencana bagi kota kita, bagi negara bagian ini, bahwa Melbourne sudah begitu lama mengalami lockdown." 

Premier Andrews mengatakan pernyataan pihak oposisi tersebut "sama sekali tidak relevan" dengan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintahanya.

"Orang bebas untuk bersikap kritis. Namun kalau Anda tidak suka, apa alternatifnya?" katanya.

"Apa yang akan dilakukan? Apakah semua akan dibuka besok? Akankah kita berpura-pura mengatakan semua sudah selesai hanya karena kita ingin melakukannya?

Ketika ditanya mengenai rekor Melbourne sebagai kota paling lama di dunia yang mengalami 'lockdown', Premier Andrews hanya memberikan komentar mengenai sikap sabar yang diperlihatkan warga.

"Saya hanya ingin mengatakan betapa bangganya saya dengan seluruh warga Victoria untuk berkorban, yang bekerja keras guna menyelamatkan nyawa dengan apa yang dilakukan," katanya."Kita sudah mencapai begitu banyak keberhasilan tahun lalu."

"Keadaan memang berat, kita tahu itu, namun warga di Victoria begitu mengesankan bagi saya dalam membantu satu sama lain, merasakan apa yang dialami dan mengatasinya."

"Semuanya mengesankan. Ini membuat saya sangat, sangat bangga."