Sukses

Hari Guru Sedunia: Kisah Para Pahlawan Super di Jantung Pemulihan Pendidikan

Hari Guru Sedunia di tahun ini mengusung tema Guru di Jantung Pemulihan Pendidikan, mereka yang berperan penting dalam bidang pendidikan di kala pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Saat pandemi melanda dunia, guru-guru mulai menghadapi tantangan untuk memastikan pendidikan tetap berlanjut tanpa hambatan, bahkan ketika pembelajaran jarak jauh menjadi hal baru. Pada 2021, Hari Guru Sedunia 5 Oktober dirayakan dengan tema Guru di Jantung Pemulihan Pendidikan.

Selama satu setengah tahun terakhir, para guru berada di bawah tekanan besar untuk mengadaptasi penyampaian pelajaran di kelas ke pembelajaran online. Mereka telah memastikan kelas tetap berjalan, melakukan ujian, menyelesaikan bidang akademik, bahkan melakukan standar operasi prosedur (SOP) yang kompleks agar semua siswa memahami pelajaran ketika sekolah dibuka kembali.

Dilansir Khaleejtimes, Selasa (5/10/2021), kala pandemi, guru membantu siswa untuk mengatasi new normal, dan kini mereka akan mulai menyesuaikan diri untuk pemulihan setelah pandemi saat pembelajaran tatap muka akan dimulai lagi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kisah Pahlawan Super di Bidang Pendidikan

Daisy Justus, yang merupakan Guru Bahasa Inggris senior di GEMS Our Own High School, Al Warqa’a, telah menghabiskan 41 tahun sebagai guru. Dia adalah guru terlama di GEMS Education. Dia mengatakan harus beradaptasi dengan perubahan besar ketika pandemi melanda.

"Selama masa pandemi, siswa dan staf kami harus menyesuaikan diri dengan cepat. Prioritas kami adalah memastikan kelancaran pengajaran dan pembelajaran untuk semua siswa kami dan menjaga kesejahteraan mereka. Mengajar melalui layar setiap hari sangat menantang. Namun, siswa kami juga membantu dan mendukung kami, sehingga kami selalu belajar dari satu sama lain," kata Justus.

Sedangkan Conor Ralph, seorang guru Bahasa dan Sastra Inggris di Jumeira Baccalaureate School, yang telah menjadi pendidik selama 10 tahun terakhir, mengatakan, "Meskipun telah mengajar di berbagai benua, dan telah mengalami berbagai konteks pendidikan, tidak cukup bagi saya untuk menghadapi hari di awal Maret 2020 ketika kami menutup sekolah dan bekerja dari rumah."

Guru terkadang harus berbagi ruang kerja dan gadget dengan keluarga di rumah, tetapi mereka berhasil melewatinya. Lorraine Williams, guru Kelas 6 di GEMS FirstPoint School, The Villa, mengatakan, “Saya melihat pekerjaan saya bukan hanya sebagai guru, tetapi juga orang yang bertanggung jawab atas kebutuhan dan perawatan anak-anak. Namun, saya senang anak-anak dapat kembali ke sekolah sekarang".

Dalam rangka Hari Guru Sedunia, para pendidik berharap dapat membangun kedekatan kembali antara siswa dan guru saat pembelajaran tatap muka dan membawa suasana kelas yang lebih alami, interaktif, dan bersemangat.

 

Penulis: Vania Dinda Marella

3 dari 3 halaman

Infografis Guru Indonesia dalam Angka