Liputan6.com, Jakarta - Pemilik anjing dan kucing membuat banyak asumsi tentang kecerdasan hewan berkaki empat itu. Seorang penulis sekaligus peneliti senior spesialis kognisi anjing di Barnard College di New York, Alexandra Horowitz, mengatakan "Peneliti kognisi anjing tidak mempelajari 'kecerdasan' itu sendiri, kami melihat berbagai aspek kognisi,".
"Sederhananya, kucing cerdas dalam hal-hal yang perlu dilakukan kucing, dan anjing cerdas dalam hal-hal yang perlu dilakukan anjing, saya rasa sama sekali tidak masuk akal jika berbicara tentang 'kecerdasan' keduanya." tambahnya.
Brian Hare, seorang profesor antropologi evolusioner di Duke University, setuju dengan penilaian Horowitz. "Menanyakan apakah anjing lebih pintar dari kucing sama seperti menanyakan apakah palu adalah alat yang lebih baik daripada obeng," kata Brian Hare.
Advertisement
Dilansir Live Science, Selasa (5/10/2021), Kristyn Vitale, asisten profesor kesehatan dan perilaku hewan di Unity College di Maine, mengatakan kecerdasan hewan biasanya dibagi menjadi tiga bidang besar, yakni kemampuan memecahkan masalah, pembentukan konsep (kemampuan untuk membentuk konsep umum dari pengalaman konkret yang spesifik) dan kecerdasan sosial.
Vitale yang fokus pada mempelajari kehidupan kucing mengatakan bahwa kecerdasan kucing berkisar pada kecerdasan sosial. Kucing seringkali dianggap sebagai penyendiri dan tidak tertarik pada manusia, namun sebenarnya itu menunjukkan tingkat kecerdasan sosial yang tinggi.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kecerdasan Kucing dan Anjing
Penelitian menunjukkan bahwa kucing dapat membedakan antara nama mereka dan kata-kata yang terdengar mirip, dan mereka ditemukan lebih menyukai interaksi manusia daripada makanan, mainan, atau bahkan aroma.
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Processes menemukan bahwa ketika seseorang memperhatikan kucing, kucing merespons dengan menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang itu.
Dalam salah satu studi langka yang secara langsung membandingkan kucing dan anjing, para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara kemampuan kedua spesies itu untuk menemukan makanan yang tersembunyi menggunakan isyarat atau petunjuk dari manusia. Namun, para peneliti mencatat bahwa kucing tidak memiliki beberapa komponen perilaku untuk mendapatkan perhatian dibandingkan dengan anjing.
Selain itu terdapat ukuran otak, sebab umumnya orang menilai ukuran otak sebagai penentu kecerdasan yang relatif, dan jika itu benar, anjing yang tentunya memiliki ukuran otak lebih besar akan menang dibandingkan dengan kucing. Hare dan antropolog Universitas Arizona Evan MacLean merekrut lebih dari 50 peneliti di seluruh dunia untuk menerapkan tes yang mereka kembangkan di 550 spesies hewan.
Hasilnya, studi lintas spesies menunjukkan bahwa "semakin besar otak seekor hewan, semakin banyak kontrol diri yang mereka tunjukkan," kata Hare.
Hal lain yang perlu diingat ketika melakukan penilaian kecerdasan semacam ini, kita dapat memperlakukan anjing dan kucing secara berbeda, kata Kristyn Vitale. Jadi, pada akhirnya, jika anjing dan kucing tidak diperakukan berbeda, kedua spesies itu memiliki kecerdasan yang sama rata, terutama dalam kecerdasan sosial.
Penulis: Vania Dinda Marella
Advertisement