Liputan6.com, Tokyo - Para pemimpin Asia Timur menyambut pelantikan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Ia dilantik menggantikan Yoshihide Suga yang menggantikan Shinzo Abe.Â
PM Kishida merupakan sosok familiar di dunia internasional, sebab ia sebelumnya adalah menteri luar negeri.Â
Advertisement
Baca Juga
Media pemerintah China, Global Times, menyebut Presiden China Xi Jinping dan Premier Li Keqiang menyampaikan ucapan selamat kepada PM Kishida.Â
Global Times juga mengutip analisis ucapan pakar hubungan internasional yang menilai Kishida adalah sosok yang berhati-hati.
"Kishida tampak berkeinginan menyeimbangkan semua faktor-faktor di partai berkuasa LDP (Libera Democratic Party) yang menunjukkan kepribadiannya yang berhati-hati dan ingin menjaga stabilitas," ujar Xing Haoyu, research fellow di China Institute of International Studies.
Media-media Korea Selatan turut mengabarkan ucapan selamat dari Presiden Moon Jae-in. Yonhap melaporkan minat pemerintahan Moon agar Korea-Jepang menjadi teladan kerja sama antar negara tetangga.
Presiden Taiwan, Tsai-Ing Wen, juga memberikan ucapan selamat, serta menyampaikan apresiasi ke Jepang yang membantu mengirimkan vaksin COVID-19. Taipei News menyebut Presiden Tsai berharap Taiwan dan Jepang bisa sama-sama mempromsikan perdamaian di kawasan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
PM ke-100 Jepang
Sebelumnya dilaporkan, Fumio Kishida resmi menjabat sebagai Perdana Menteri baru Jepang pada Senin (4/10/2021), bertugas memimpin ekonomi terbesar ketiga di dunia keluar dari pandemi Virus Corona COVID-19.
Kishida yang berusia 64 tahun terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa pekan lalu, secara resmi dikukuhkan sebagai Perdana Menteri ke-100 negara itu setelah pemungutan suara parlemen.
Seorang liberal moderat yang dianggap sebagai tangan yang menstabilkan.
Mengutip CNN, PM Jepang baru ini disebutkan mewarisi negara yang telah menderita lonjakan infeksi COVID-19, ekonomi yang mandek, populasi yang menua dengan cepat, dan meningkatnya ketegangan dengan China.
Kishida menjabat sebagai menteri luar negeri negara itu dari 2012 hingga 2017, di bawah Perdana Menteri terlama Jepang, Shinzo Abe.
Dia menggantikan Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang mengumumkan awal bulan ini bahwa dia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan kepemimpinan partainya setelah masa jabatan yang bergejolak yang ditandai dengan kemerosotan dukungan publik ketika dia berjuang untuk menahan Virus Corona COVID-19.
Advertisement