Liputan6.com, Gaza - Puluhan ribu warga Palestina menyerbu kamar dagang di Jalur Gaza demi mendapatkan izin kerja di Israel. Mereka rela mengantre setelah mendengar rumor bahwa akan lebih banyak izin yang diberikan.
Dilaporkan AP News, Jumat (8/10/2021), petugas keamanan Israel berkata memberikan izin 7.000 merchant pada September lalu, tetapi hanya mampu mengeluarkan 4.500 izin. Kini, mereka membuka pendaftaran untuk sisa 2.500 lainnya.
Advertisement
Jalur Gaza dikuasai oleh Hamas. Wilayah itu menghadapi blokade Mesir dan Israel karena kehadiran Hamas. Masalah ekonomi pun tak bisa dihindari warga Gaza, seperti yang diceritakan oleh Sharif Al-Faqawi.
"Kami berharap penyeberangannya bisa terbuka jadi kami bisa memberikan makan anak-anak kami," ujar Sharif yang memiliki delapan anak.
"Apabila kamu saya pergi ke utara (Israel), setidaknya saya bisa memberi makan mereka dan membangun masa dengan untuk mereka," kata Sharif.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hamas Tak Peka?
AP News menyebut setengah populasi Hamas hidup dalam kemiskinan dan akses keluar wilayah terbatas. Masalah mati lampu juga sering terjadi.
Pengangguran juga tinggi, yakni 50 persen. Hamas lantas dinilai tidak memahami realita ekonomi di Gaza.
Puluhan ribu warga Palestina dari Tepi Barat juga sudah bekerja di Palestina, utamanya di konstruksi dan agrikultur.
Israel telah menyetop memberikan izin ke warga Gaza sejak Hamas berkuasa, namun ribuan pebisnis senior masih punya akses ke Israel. Beberapa tahun terakhir, Israel juga menambah perizinan agar warga Palestina di Gaza bisa bekerja di konstruksi, agrikultur, dan manufaktur.
Advertisement