Sukses

Xi Jinping Janji Reunifikasi, Tsai Ing-wen Tegaskan Taiwan Tak Akan Tunduk Terhadap China

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menegaskan bahwa Taiwan tidak akan tunduk terhadap China.

Liputan6.com, Taipei - Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan dari China dan akan mempertahankan cara hidup demokratisnya, kata Presiden Tsai Ing-wen dalam pidatonya yang menantang di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

Dikutip dari laman BBC, Senin (11/10/2021), pernyataannya pada Hari Nasional Taiwan datang setelah Presiden China Xi Jinping bersumpah untuk "memenuhi reunifikasi".

China pun mengecam pidato Tsai, dengan mengatakan itu "menghasut konfrontasi".

Taiwan menganggap dirinya sebagai negara berdaulat, sementara China memandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri. Beijing tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai penyatuan.

China telah mengirim sejumlah rekor jet militer ke zona pertahanan udara Taiwan dalam beberapa hari terakhir. Tiga pesawat China, termasuk dua jet tempur, telah menyeberang ke zona itu pada hari Minggu, kata kementerian pertahanan Taiwan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tegaskan Posisi Taiwan

Tsai terpilih kembali dengan telak tahun lalu dengan janji untuk melawan Beijing. 

Dalam pidatonya pada hari Minggu, dia mengatakan Taiwan "berdiri di garis pertahanan pertama demokrasi".

Dia mengatakan pulau itu tidak akan "bertindak gegabah" tetapi akan memperkuat pertahanannya untuk "memastikan bahwa tidak ada yang bisa memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah ditetapkan China untuk kita".

Jalan itu, katanya, tidak menawarkan "jalan hidup yang bebas dan demokratis bagi Taiwan maupun kedaulatan" bagi 23 juta penduduknya.

"Semakin banyak yang kami capai, semakin besar tekanan yang kami hadapi dari China," katanya.

Dia menambahkan bahwa penerbangan militer China ke zona pertahanan udara Taiwan telah secara serius mempengaruhi keamanan nasional dan keselamatan penerbangan, dan menggambarkan situasinya sebagai "lebih kompleks dan lancar daripada di titik lain mana pun dalam 72 tahun terakhir".

Tsai juga mengulangi tawaran untuk berbicara dengan para pemimpin China pada pijakan yang sama, sebuah saran yang ditolak Beijing.

Pidatonya diikuti oleh flypast jet tempur Taiwan.

Seorang warga yang menonton pidato Tsai mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa orang Taiwan tidak dapat menerima penyatuan dengan China.

"China saat ini agak otoriter. Terutama di bawah Xi Jinping, keadaannya semakin buruk. Reunifikasi tidak tepat sekarang," kata yang lain. Â