Liputan6.com, Manila - Sedikitnya sembilan orang tewas dan 11 lainnya hilang setelah hujan lebat di seluruh Filipina membanjiri desa-desa dan memicu tanah longsor, kata pihak berwenang Selasa (12/10).Â
Badai Tropis Kompasu yang parah, dengan kecepatan angin maksimum 100 km per jam, membasahi sebagian besar Pulau Luzon pada hari Senin saat menyapu negara kepulauan itu menuju Laut China Selatan. Demikian seperti dilaporkan Channel News Asia, Selasa (12/10/2021).
Baca Juga
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
Tonton Siaran Langsung Penentuan Nasib Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 saat Melawan Filipina, Perebutkan Tiket Semifinal
Empat orang tewas dalam insiden bencana tanah longsor di provinsi pegunungan Benguet yang terkurung daratan, dan satu orang tenggelam di provinsi pesisir Cagayan, kata badan bencana nasional.
Advertisement
Selain itu, tujuh orang dilaporkan hilang di Pulau Luzon.
Presiden Rodrigo Duterte sedang memantau respons bencana pemerintah, juru bicaranya, Harry Roque mengatakan pada hari Selasa.
Personel penyelamat berada di tempat kejadian, sementara pemulihan listrik dan air serta pembersihan jalan sedang berlangsung, tambahnya.
"Sebelas kota terendam banjir tapi pagi ini sudah surut," kata petugas informasi provinsi Cagayan Rogelio Sending kepada AFP.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terendam Banjir
Jalan raya dan jembatan utama terendam banjir, katanya, tetapi air surut pada hari Selasa.
Badai itu mengintensifkan musim barat daya, memicu banjir bandang di sebuah desa di provinsi pulau barat Palawan, menyebabkan empat orang tewas dan jumlah yang sama hilang.
"Sekitar tujuh hingga delapan barangay (desa) masih tergenang ... karena drainase yang tersumbat atau kurangnya drainase," kata Earl Timbancaya, petugas bencana di kota Puerto Princesa di Palawan.
"Tapi itu mereda sekarang."
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya menyapu bersih panen, rumah dan infrastruktur di daerah yang sudah miskin.
Advertisement