Liputan6.com, Kuwait: Latihan militer Amerika Serikat di area latihan Udairi di tengah gurun Kuwait, untuk menghadapi perang Irak, Ahad kemarin, menelan korban jiwa yakni seorang wartawan televisi asal Prancis, Patrick Bourrat. Ironisnya, wartawan TF-1 itu tewas mengenaskan akibat dilindas sebuah tank pasukan yang tengah berlatih. Saat itu, Bourrat hendak mengambil gambar untuk laporan beritanya.
Menurut pemeriksaan rumah sakit militer AS setempat, Bourrat menderita retak pada empat tulang rusuknya. Sedangkan limpanya hancur dan sebuah ginjalnya rusak parah. Padahal, sebelumnya Bourrat sempat mendapatkan perawatan. Sayangnya, takdir berkata lain, jiwa pria berusia sekitar 40 akhirnya tetap tak tertolong.
Menanggapi insiden ini, Perdana Menteri Prancis Jean-Pierre Raffarin menyebut Bourrat sebagai contoh profesionalisme dalam tugas menyampaikan informasi. Sedangkan Duta Besar Prancis untuk Kuwait Claude Losguarei saat ini telah menyampaikan ucapan belasungkawa kepada istri, anak-anak serta kerabat korban. Bahkan, sejumlah prajurit Paman Sam juga memanjatkan doa bagi Bourrat di tengah misa Ahad pagi.(ORS/Nlg)
Menurut pemeriksaan rumah sakit militer AS setempat, Bourrat menderita retak pada empat tulang rusuknya. Sedangkan limpanya hancur dan sebuah ginjalnya rusak parah. Padahal, sebelumnya Bourrat sempat mendapatkan perawatan. Sayangnya, takdir berkata lain, jiwa pria berusia sekitar 40 akhirnya tetap tak tertolong.
Menanggapi insiden ini, Perdana Menteri Prancis Jean-Pierre Raffarin menyebut Bourrat sebagai contoh profesionalisme dalam tugas menyampaikan informasi. Sedangkan Duta Besar Prancis untuk Kuwait Claude Losguarei saat ini telah menyampaikan ucapan belasungkawa kepada istri, anak-anak serta kerabat korban. Bahkan, sejumlah prajurit Paman Sam juga memanjatkan doa bagi Bourrat di tengah misa Ahad pagi.(ORS/Nlg)