Liputan6.com, Damaskus - Seorang tentara Suriah tewas dan tiga lainnya luka-luka pada Rabu (13/10) malam ketika serangan rudal Israel menghantam daerah Palmyra di provinsi tengah Homs, demikian laporan kantor berita negara SANA.
Mengutip sumber militer, SANA mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menembakkan rudal dari atas daerah al-Tanf di Suriah selatan menuju Palmyra.
Baca Juga
Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (14/10/2021) serangan ini menargetkan menara komunikasi dan beberapa posisi militer di sekitarnya.
Advertisement
Serangan itu adalah yang kedua bulan ini setelah pada 8 Oktober, menargetkan pangkalan udara T-4 di pedesaan Homs.
Israel telah berulang kali menargetkan situs militer Suriah selama lebih dari 10 tahun perang di Suriah.
Pihak Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan situs militer milisi yang didukung Iran seperti Hizbullah Lebanon dan kelompok afiliasi lainnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serangan Udara Israel Menggempur Damaskus Suriah, 11 Orang Tewas
Dalam kejadian berbeda di tanggal 8 Juni 2021 waktu setempat. Serangan udara Israel menggempur Suriah.
Laporan kantor berita Suriah, SANA mengatakan bahwa "ledakan terjadi di Damaskus" sebelum menambahkan bahwa pertahanan udara negara itu telah diaktifkan untuk melawan "agresi Israel".
Kantor berita itu juga menyebutkan, bahwa pesawat-pesawat Israel tiba dari wilayah udara Lebanon.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya ada 11 anggota pasukan pro-pemerintah yang tewas akibat serangan udara tersebut.
"Setidaknya tujuh tentara dan empat milisi Pasukan Pertahanan Nasional tewas," kata kepala SOHR, Rami Abdul Rahman, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Menurut pemantau perang yang berbasis di Inggris, serangan itu menargetkan posisi angkatan udara di dekat desa Khirbet al-Tin di pinggiran Homs, serta gudang senjata milik gerakan Hezbollah Lebanon.
Sementara itu, militer Israel, yang jarang mengakui serangan individu terhadap Suriah, menolak mengomentari "laporan di media asing."
Advertisement