Sukses

Rusia: Taliban Akan Menghadiri Pertemuan di Moskow

Rusia mengatakan, Taliban akan ikut serta dalam pertemuan di Moskow untuk membahas Afghanistan.

Liputan6.com, Moskow - Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (14/10) mengatakan bahwa Taliban akan ambil bagian dalam pertemuan di Moskow tentang Afghanistan, yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2021.

Dilansir dari laman Anadolu Agency, Jumat (15/10/2021), dalam konferensi pers di sela-sela Forum Wanita Eurasia ketiga, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova mengatakan "delegasi besar Taliban" akan datang ke Moskow minggu depan untuk mengambil bagian dalam pertemuan ketiga format Moskow tentang Afghanistan.

Format Moskow adalah mekanisme negosiasi yang didirikan pada 2017 untuk mengatasi masalah Afghanistan. Hal ini termasuk Afghanistan, Cina, Pakistan, Iran, India, dan negara-negara lain.

Format Moskow mengadakan beberapa putaran pembicaraan di Moscow pada 2017 dan 2018.

Rusia prihatin dengan apa yang terjadi di Afghanistan dan mengharapkan "otoritas Kabul yang baru" untuk membuktikan kemampuan mereka untuk mengalahkan kelompok teroris tanpa dukungan eksternal, tambahnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pejabat Rusia Berupaya Mengatasi Krisis Afghanistan dan Berbagai Konsekuensinya

Beralih ke Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Afghanistan, Zakharov mengatakan Wakil Menteri Luar Negeri Igor Morgulov dan utusan Presiden untuk Afghanistan Zamir Kabulov telah menekankan perlunya membentuk pemerintahan yang terdiri dari perwakilan dari semua kelompok etnis.

"Juga dicatat bahwa negara-negara yang kehadirannya selama 20 tahun berakhir dengan keadaan menyedihkan saat ini di Afghanistan diharapkan untuk mengambil peran yang bertanggung jawab dalam rekonstruksi ekonomi Afghanistan pasca-konflik," katanya.

Para pejabat Rusia juga menyerukan upaya untuk mengatasi krisis di Afghanistan dan konsekuensi yang tidak diinginkan seperti pertumbuhan terorisme, produksi narkoba, gelombang baru arus pengungsi Afghanistan, dan juga risiko teroris berkedok pengungsi menyusup ke negara tetangga, terutama Asia Tengah, tambahnya.

Zakharova juga mencatat bahwa terlepas dari perubahan mendasar dalam situasi politik internak di Afghanistan, mekanisme troika yang diperkuasa dan format Moskow, yang mencakup negara-negara utama kawasan tersebut dan AS, dapat secara efektif berkontribusi pada proses rekonsiliasi antar-Afghanistan dan pemberntukan pemerintah yang inklusif.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio