Sukses

Remaja 13 Tahun di Alabama AS Tewas Tertembak Saat Bermain iPad

Terjadi penembakan kepada seorang remaja saat sedang bermain iPad di kamarnya, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

Liputan6.com, Tuscaloosa - Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun ditembak dan tewas saat bermain dengan iPad di kamar tidurnya di Tuscaloosa, Alabama, kata polisi.

Bocah itu sedang duduk di kamarnya Jumat (15/10) malam ketika peluru yang ditembakkan ke rumahnya menembus jendela dan mengenai kepalanya, kata Departemen Kepolisian Tuscaloosa dalam sebuah pernyataan.

Petugas menanggapi tempat kejadian sekitar pukul 18.20 waktu setempat.

Penyelidik menemukan begitu banyak selongsong peluru di depan rumah anak itu, petugas melipat kartu nama mereka untuk digunakan sebagai penanda bukti sementara, seperti dilansir dari CNN, Senin (18/10/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pembunuhan yang Tidak Masuk Akal

Kepala Polisi Tuscaloosa, Brent Blankley menyebut penembakan itu sebagai pembunuhan yang tidak masuk akal.

"Kami melihatnya sepanjang waktu di mana orang dewasa ditembak dan itu mengerikan, tetapi ketika itu anak-anak, itu membawanya ke tingkat lain," kata Brent dalam sebuah video yang diunggah di Facebook departemen kepolisian. 

Penembakan itu tampaknya tidak disengaja, Kapten Marty Sellers dari Unit Kejahatan Kekerasan Departemen Kepolisian Tuscaloosa.

"Itu adalah penembakan yang disengaja, tetapi [remaja] mungkin bukan target itu. Kami sedang mencari orang-orang yang mungkin menjadi tersangka. Kami sedang mencari beberapa kendaraan yang kami coba temukan, jadi kami masih aktif bekerja," kata Marty.

Marty mendesak saksi untuk memberi tahu penyelidik apa yang mereka lihat. "Ada beberapa kali tembakan, jadi pasti akan menarik perhatian orang.”

Terlebih aksi penembakan tersebut masih terjadi di sore hari, sehingga ada kemungkinan orang melihat sesuatu. Marty hanya perlu saksi untuk berbicara, kataya kepada WBRC.

 

Reporter: Cindy Damara