Liputan6.com, Atlanta - Amerika Serikat memperingatkan pada Senin tidak bepergian ke Singapura, tepat ketika negara Asia Tenggara itu bersiap untuk mencabut pembatasan karantina bagi pelancong AS yang divaksinasi.
Baik Departemen Luar Negeri AS maupun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mendesak para pelancong untuk menghindari bepergian ke Singapura dengan alasan tingkat COVID-19 yang sangat tinggi di negara itu.
Advertisement
Baca Juga
CDC mendefinisikan risiko COVID-19 sangat tinggi sebagai tujuan perjalanan yang telah melaporkan lebih dari 500 kasus COVID-19 per 100.000 penduduk dalam 28 hari terakhir.
Dilansir dari UPI, Selasa (19/10/2021), Singapura telah melaporkan rekor tinggi COVID-19 sebanyak 70.374 kasus dalam 28 hari terakhir, menurut data oleh Johns Hopkins University.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Membuka Pelancong dari Negara Asing
Awal bulan ini, Singapura mengumumkan akan membuka jalur perjalanan yang divaksinasi, yang mana memungkinkan pelancong yang sudah divaksinasi sepenuhnya dari Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, dan Inggris untuk melakukan perjalanan ke negara itu hanya dengan memberikan negatif Tes PCR baik 48 jam sebelum keberangkatan dan pada saat kedatangan.
CDC secara luas merekomendasikan agar orang Amerika menghindari perjalanan internasional kecuali mereka sudah divaksinasi sepenuhnya, tetapi juga memperingatkan bahwa pelancong yang divaksinasi penuh mungkin masih menghadapi risiko infeksi ketika mengunjungi negara dengan status COVID-19 Level 4.
Â
Reporter: Cindy Damara
Advertisement