Sukses

21 Oktober 2021: Tsunami COVID-19 Terjang Rusia, 241 Juta Warga Dunia Terinfeksi

Berikut ini update COVID-19 di dunia per 21 Oktober 2021.

Liputan6.com, Moskow - Kasus COVID-19 sedang meroket di Rusia. Total kasus sudah hampir 8 juta kasus. 

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Kamis (21/10/2021), ada 241,9 juta total kasus COVID-19 di dunia. Pasien meninggal mencapai 4,9 juta.

Tren kasus di dunia sedang menurun, tetapi beberapa negara terus mencatat kenaikan kasus. Euronews menyebut lonjakan kasus ini telah menjadi tsunami COVID-19 dengan kasus harian bisa tembus 33 ribu per hari. 

Bila melihat grafik Our World in Data, kasus Rusia sudah meroket tinggi. Rekor kasus yang terjadi sepekan ini adalah yang tertinggi selama pandemi berlangsung di negara itu. 

Grafik harian kasus COVID-19 hingga 19 Oktober 2021. Dok: Our World in Data

Negara yang kondisinya parah juga dialami Turki yang sedang mengalami lonjakan kasus, meski tak separah lonjakan pada April 2021 lalu.

Di Asia Tenggara, Filipina mencatat kenaikan kasus baru yang tertinggi, yakni 329 ribu kasus dalam 28 hari. 

Terkait vaksinasi, sudah ada 6,6 miliar dosis vaksin COVID-19 yang disalurkan di seluruh dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

AS Akan Beri Vaksin COVID-19 untuk Anak Usia 5-11

AS bersiap untuk mulai memvaksinasi anak-anak berusia lima hingga 11 tahun terhadap COVID-19 mulai bulan depan. Ini merupakan sebuah langkah yang akan membuat 28 juta lebih orang Amerika memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin, kata Gedung Putih pada Rabu (20/10).

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan telah menyisihkan cukup pasokan dan bermitra dengan 25.000 situs di seluruh negeri - termasuk kantor dokter, rumah sakit, apotek, dan bahkan sekolah - untuk mengantisipasi bahwa regulator dapat segera mengesahkan vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak.

“Kami mengharapkan keputusan FDA dan CDC tentang vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak-anak usia lima hingga 11 tahun dalam beberapa minggu ke depan,” kata koordinator COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients kepada wartawan, merujuk pada Food and Drug Administration dan Centers for Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (21/10), 

"Kami tahu jutaan orang tua telah menunggu vaksin COVID-19 untuk anak-anak dalam kelompok usia ini, dan jika FDA dan CDC mengesahkan vaksin, kami akan siap untuk disuntik."

FDA akan mengadakan panel ahli tentang masalah ini minggu depan, diikuti oleh CDC pada 2 hingga 3 November, dengan otorisasi diharapkan segera setelahnya.

3 dari 4 halaman

Masker Tetap Penting

Peneliti Lingkungan Atmosfer Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRSTA-BRIN) Sumaryati meminta agar masyarakat tetap menggunakan masker meski ini dilaporkan kasus paparan pandemi menurun.

Menurut Sumaryati penggunaan masker dengan ketat masih diperlukan, mengingat virus Corona berpotensi menjadi bioaerosol di atmosfer.

"Ketika itu keluar dari tubuh pasien akan berupa droplet kalau butirannya besar, atau menjadi aerosol kalau butirannya kecil kurang dari lima mikron, itu kita nyebutnya aerosol. Karena aerosol itu sifatnya jadi mengikuti sifat aerosol di atmosfer, ya akan tersebar lebih jauh mengikuti arah angin. Namun juga akan mengendap ke permukaan," ujar Sumaryati dicuplik dari kanal You Tube PRTA LAPAN, Bandung, Selasa, 12 Oktober 2021. 

Sumaryati mengatakan COVID-19 yang menjadi aerosol itu akan dipaparkan melalui hembusan angin.

Namun, Sumaryati menerangkan paparan COVID-19 melalui aerosol di udara ini relatif lebih kecil dampaknya dibandingkan dengan paparan antarmanusia.

"Makanya kebijakan lockdown, kebijakan PSBB, sekarang kita PPKM lebih efektif. Meskipun kita tidak menafikan, tidak melalaikan juga faktor aerosol atau kita kenal bioaerosol atau COVID-19 aerosol yang menyebar di udara," kata Sumaryati.

4 dari 4 halaman

Infografis COVID-19: