Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan membela Taiwan jika China menyerang.
"Ya, kami memiliki komitmen untuk melakukan itu," katanya ketika ditanya di balai kota apakah AS akan membela Taiwan.
Namun juru bicara Gedung Putih kemudian mengatakan kepada beberapa media Amerika Serikat bahwa pernyataannya tidak menandakan perubahan kebijakan.
Advertisement
Taiwan bereaksi dengan mengatakan pernyataan Joe Biden tidak akan mengubah posisinya sendiri sehubungan dengan China.
AS dipandang telah lama mempraktikkan "ambiguitas strategis" dalam hal masalah pelik dalam membela Taiwan, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (22/10/2021).
Ini berarti AS dinilai sengaja mendua tentang apa yang akan dilakukan jika China menyerang pulau itu.
China melihat Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, yang mungkin akan diambil kembali dengan paksa suatu hari nanti jika perlu, sedangkan Taiwan mengklaim bahwa itu adalah negara berdaulat.
AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi menjual senjata ke Taiwan sebagai bagian dari Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang menyatakan bahwa AS harus membantu pulau itu mempertahankan diri.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Taiwan Selalu Siap Bela Diri
Kantor kepresidenan Taiwan menanggapi pernyataan Joe Biden dengan mengatakan tidak akan menyerah pada tekanan atau "maju terburu-buru".
"Taiwan akan menunjukkan tekad yang kuat untuk membela diri," kata juru bicara kepresidenan Xavier Cheng, yang juga mengakui dukungan terus-menerus dari pemerintahan Joe Biden untuk Taiwan.
Ketegangan meningkat antara Taiwan dan China dalam beberapa pekan terakhir setelah Beijing menerbangkan puluhan pesawat tempur ke zona pertahanan udara Taiwan.
Joe Biden menambahkan bahwa dia tidak khawatir tentang konflik yang disengaja dengan China, dan mengatakan tidak perlu "khawatir tentang apakah mereka akan menjadi lebih kuat" karena "China, Rusia, dan seluruh dunia tahu kita memiliki militer paling kuat dalam sejarah dunia".
"Yang harus Anda khawatirkan adalah apakah mereka [China] akan terlibat dalam kegiatan yang akan menempatkan mereka pada posisi yang mungkin mampu membuat kesalahan serius," katanya.
Advertisement