Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah mencapai tujuannya untuk memvaksinasi 70 persen dari 52 juta orangnya, membuka jalan bagi rencana untuk kembali normal bulan depan.
Target yang ditetapkan sebulan sebelum negara itu memulai kampanye inokulasi pada akhir Februari, tercapai sekitar 36 juta divaksinasi, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
Advertisement
Baca Juga
Tujuan sebelumnya disambut dengan skeptisisme ketika pemerintah bergulat dengan kekurangan vaksin COVID-19 global dan penundaan pengiriman.Â
Namun, terlepas dari awal yang sulit, Korea Selatan dengan cepat meningkatkan upaya vaksinasinya, terutama berkat pasokan yang diperluas dan penerimaan publik yang relatif tinggi, melampaui Amerika Serikat dan negara-negara pemula lainnya, seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (24/10/2021).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berhasil Menekan Gelombang Keempat COVID-19
Menteri Kesehatan, Kwon Deok-cheol mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah akan memulai kembali aktivitas normal secara bertahap mulai 1 November, mengajukan pergeseran yang semula dijadwalkan pada pertengahan November.
"Tidak mungkin untuk mengakhiri pandemi dengan mencapai kekebalan kelompok karena penyebaran varian Delta yang sangat menular," kata KDCA dalam sebuah pernyataan.
KDCA menyebutkan tujuan pemenuhan vaksinasi untuk mengurangi kasus tinggi dan kematian, serta sebagai prasyarat penting untuk transisi pemulihan bertahap.
Korea Selatan sebagian besar telah berhasil mengatasi pandemi tanpa memberlakukan penguncian seperti yang terlihat di banyak bagian dunia lainnya, di belakang pengujian dan penelusuran intensif.
Namun, Korea Selatan telah berjuang untuk menekan gelombang keempat COVID-19 sejak musim panas lalu, dengan kasus harian baru mencapai 3.000 untuk pertama kalinya bulan lalu, meskipun mereka membawa lebih sedikit kasus kritis dan kematian. KDCA melaporkan 1.508 kasus baru pada hari Jumat.
Â
Reporter: Cindy Damara
Advertisement