Liputan6.com, Nairobi - Moderna menyatakan akan menyediakan hingga 110 juta dosis vaksin COVID-19 untuk negara-negara Afrika.
Pengumuman pada hari Selasa menyatakan bahwa Moderna siap memberikan 15 juta dosis pertama pada akhir tahun 2021, 35 juta dosis lagi pada kuartal pertama tahun 2022, dan hingga 60 juta dosis pada kuartal kedua.
Dilansir dari laman AP News, Rabu (27/10/2021), dikatakan bahwa "semua dosis ditawarkan dengan harga terendah Moderna."
Advertisement
Baca Juga
“Ini adalah hari yang luar biasa bagi kami,” utusan khusus Uni Afrika untuk COVID-19, Strive Masiyiwa, mengatakan kepada wartawan, menyebutnya sebagai terobosan setelah negara-negara Afrika menghadapi frustrasi berbulan-bulan atas penimbunan vaksin negara-negara kaya dan keterlambatan pengiriman dosis.
Ia berterima kasih pada Amerika Serikat karena mengizinkan negara-negara Afrika untuk pergi ke garis depan untuk membeli dosis vaksin Moderna.
Ia menekankan bahwa negara-negara Afrika pertama kali membeli 50 juta vaksin Moderna dengan opsi 20 juta per bulan pada bulan April, Mei dan Juni, tergantung pada kinerja perusahaan pada bulan Desember.
“Kami berada dalam posisi untuk mengamankan lebih banyak vaksin dari Moderna tetapi ingin melihat lebih banyak detail konkret yang muncul tentang produksi mereka di Afrika,” katanya.
Jika kontrak penuh dengan Moderna diaktifkan, negara-negara Afrika dapat mencapai tujuan memvaksinasi 450 juta orang pada September 2022, kata Masiyiwa.
Itu setengah dari target vaksinasi 70% dari populasi benua, atau 900 juta orang.
Moderna menyebutnya “langkah pertama dalam kemitraan jangka panjang kami dengan Uni Afrika,” yang telah terang-terangan tentang keperluan akan lebih banyak dosis vaksin COVID-19.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Afrika Tetap Tidak Akan Mencapai Target Vaksinasi COVID-19
Afrika dan 1,3 miliar penduduknya masih menjadi wilayah yang divaksinasi COVID-19 paling sedikit di dunia, dengan lebih dari 5% yang divaksinasi sepenuhnya.
Moderna mengatakan perjanjian ini terpisah dari kesepakatannya dengan proyek COVAX global untuk memasok hingga 500 juta dosis mulai akhir tahun ini hingga 2022.
COVAX bertujuan untuk memasok dosis ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Namun dengan semua vaksin ini, benua Afrika tidak akan mencapai tanda vaksinasi penuh 10% dari populasinya pada akhir tahun ini, kata Vera Songwe, sekretaris eksekutif Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika.
Kurang dari 9% populasi di Afrika telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, kata Seth Berkley dari GAVI, Aliansi Vaksin, menyebutnya “tidak dapat diterima.”
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement