Liputan6.com, Seoul - Infeksi COVID-19 di Korea Selatan naik hingga nyaris 2.000 kasus. Ini terjadi beberapa hari sebelum negara itu masuk ke fase hidup normal pada 1 November 2021.
Berdasarkan laporan Yonhap, Rabu (27/10/2021), kasus baru di Korsel mencapai 1.930. Angka itu merupakan lonjakan yang relatif tinggi dari dua hari sebelumnya, yakni 1.266 dan 1.190 kasus.
Advertisement
Baca Juga
Secara keseluruhan, kasus di Korea Selatan masih turun ketimbang September lalu ketika kasus menjulang hingga tembus 3.200 kasus.
Kenaikan kasus ini dikhawatirkan terjadi karena masyarakat yang terlalu cepat melonggarkan kewaspadaan terhadap COVID-19 sebelum 1 November 2021 ketika kehidupan normal akan dimulai secara bertahap.
Berikut penjelasannya:
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tahap Pertama
Berdasarkan laporan Yonhap, jam operasional seperti kafe dan restoran akan mulai bebas pada 1 November 2021. Saat ini, kafe dan restoran di Seoul harus tutup jam 10, sementara di daerah lain sampai tengah malam saja.
Skema ini disebut "hidup dengan COVID-19" dan memiliki tiga tahap.
Pada tahap awal ini, klub malam juga boleh bukan hingga tengah malam. Sebelumnya, klub di area Seoul hanya boleh buka sampa 22.00.
Pihak berwenang juga akan menerapkan sistem vaksin jika masyarakat ingin masuk fasilitas hiburan dan gym dalam ruangan.Â
Advertisement
Tahap Kedua
Pada tahap kedua skema "hidup dengan COVID-19", pemerintah akan mulai mengizinkan acara skala besar, seperti konser.
Izin tersebut diperkirakan terbit pada pertengahan Desember 2021.
Konser-konser K-Pop itu juga akan menerapkan izin vaksin. Hal serupa berlaku bagi unjuk rasa.
Jam malam bagi fasilitas hiburan malam akan dicabut di tahap dua ini.
Tahap Ketiga
Pada tahap ketiga adalah pencabutan pembatasan untuk acara pribadi. Saat ini, acara pribadi hanya dibatasi menjadi delapan orang di area Seoul, dan 10 orang di daerah-daerah lain.
Diperkirakan tahap ketiga skema ini akan terjadi pada Januari 2022.Â
Pemakaian masker tetap wajib untuk mengurangi penyebaran virus.Â
Pemerintahan Presiden Moon Jae-in juga akan berjanji terus memberikan bantuan bagi bisnis-bisnis kecil dan kelompok rentan yang paling terdampak COVID-19.
Advertisement